• Senin, 22 Desember 2025

300 Santri Dikarantina Sebulan

Photo Author
- Kamis, 2 Mei 2019 | 10:35 WIB

BANJARMASIN – Meski dikarantina selama 30 hari. Alif Fadillah tak sedikit pun risau. Tahfizh Quran bersuia 11 tahun ini bersama 300 santri lain akan digembleng di Masjid Qoryah Thayyibah di Komplek Perumahan HKSN Banjarmasin.

“Tak apa. Malah dengan karantina ini, saya dapat lebih fokus dalam menghapal ayat suci Alquran,” kata siswa kelas 7 Mtsn Mulawarman itu kemarin.

Sejak berusia 2 tahun, Alif sudah dikenalkan orangtuanya dengan Alquran. Beranjak besar hingga sekarang, dia sudah hapal 8 juzz Alquran.

“Saya pun tak sendiri. Ada teman lain yang nantinya bersama-sama,” ucapnya tanpa ragu.

Karantina yang dilakukan Tahfizh Alquran Nasional Cabang Kalsel selama satu bulan penuh di bulan Ramadaan ini. Selain salah satu upaya melahirkan generasi penghapal Quran sejak dini, juga nantinya mereka bisa meyebarluaskan kepandain mereka.

Pembina Tahfizh Alquran Nasional Cabang Kalsel Hadimi mengatakan, karantina ini sebagai upaya membina dan memberikan pembelajaran tentang agama. Khususnya hapalan Alquran.

“Di bulan Ramadan nanti, tak hanya terfokus hapalan. Para santri juga akan diberikan pengetahuan yang lain. Seperti tata cara Salat yang benar hingga bacaannya,” terang Hadimi.

Di karantina ini, rupanya tak hanya diminati warga sekitar. Buktinya banyak orangtua dari daerah lain, seperti Barabai, Rantau hingga Tabalong yang menitipkan anaknya di sini.

“Sejak awal kami mengharapkan 5 sampai 10 rahun ke depan, setiap rumah setidaknya ada penghapal quran yang terlahir dari anak-anak Tahfizh Alquran Nasional Cabang Kalsel. Tak hanya warga di sekitar sini. Tetapi se Kota Banjarmasin,” harapnya.

Ketua Pelaksana Karantina, Ustad Taufiq Qurrahman mengatakan, karantina tahun ini adalah yang ke 7 digelar selama bulan Ramadan. Dalam karantina kali ini sebutnya, selama satu bulan penuh di bulan Ramadan peserta akan diberikan strategi dan kiat hapal Alquran.

“Menghafal Alquran bukan hal yang tidak mungkin, buktinya di tahun-tahun sebelumnya peserta banyak yang mampu dan bisa,” terang Taufiq.

Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Awan Subarkah menyambut baik upaya pembentukan generasi Qurani di kota ini. Menurutnya, tak banyak daerah yang melakuan karantina kepada para santri untuk menghapal ayat suci.

“Perlu diingat, para tahfiz penghapal Alquran di kota ini juga ada anggaran yang disuntikkan kepada mereka melalui APBD Pemko. Ini juga sesuai dengan visi dan misi kepala daerah mewujudkan Banjarmasin Baiman,” ujar Awan. (mof/ema)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X