BANJARMASIN - Perpolitikan Kalsel bukannya adem, tapi memanas. Adhariani calon anggota DPD RI Kalsel, diadukan oleh Habib Abdurahman Bahasyim, ke Ditkrimum Polda Kalsel, kemarin (10/5).
Laporan itu adalah buntut dari tudingan Adhariani atas dugaan politik uang yang dilakukan Habib Banua, juga calon anggota DPD RI Kalsel.
Tudingan itu rupanya tak diterima Habib Banua. Ia merasa difitnah dan nama baiknya dicemarkan. Itulah alasan dirinya melapor.
Habib Banua tiba ke Polda Kalsel ditemani kuasa hukum ternama; Denny Indrayana. Ia datang mengenakan peci, baju koko dan pakai sarung. Dengan membawa sejumlah berkas untuk diserahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalsel.
Denny Indrayana mengatakan, jika kedatangan pihaknya ke Polda Kalsel, memberikan laporan terkait dugaan tuduhan money politic yang diucapkan Adhariani menuding kliennya; yakni Habib Banua.
“Untuk menjaga kehormatan beliau, maka setelah mempertimbangkan masak dan matang, hingga dilakukan pelaporan ini dan laporan kami sudah diterima dan akan ditindak lanjuti oleh Polda Kalsel,” terangnya.
Menurut Denny, tudingan itu disampaikan Adhariani ketika konferensi pers. Ia menyebut nama Habib Banua dan begitu pula dalam wawancara kepada para wartawan. Tentu jika tidak disebut tak akan memberikan laporan.
“Kendati dalam laporan di Bawaslu sendiri tidak ada secara tertulis sebagai terlapor Habib Banua, tetapi dalam uraiannya disebut nama habib. Justru itu membuat kami mengambil langkah ini,” jelasnya.
Ditegaskan Denny, berkaitan dengan pencemaran nama baik dan fitnah, Adhariani bakal disangkakan tiga pasal. “Pasal 317, 310 dan pasal 311 KUHP,” tegasnya.
Terkait adanya laporan tersebut, ketika dikonfirmasi Radar Banjarmasin, Adhariani enggan berkomentar banyak. Jawabnya singkat, “Nanti dulu saya lagi puasa,” ucapnya. (lan/gmp/at/ema)
