BANJARMASIN – Libur Lebaran tinggal tiga hari. Dipastikan banyak yang mudik ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idulfitri. Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengingatkan agar mobil dinas tak dipakai untuk mudik.
Soal ini, Ibnu tegas melarangnya. “Tiap tahun ini berpolemik. Saya melarang kendaraan dinas dipakai untuk mudik,” tegas Ibnu.
Meski demikian, Ibnu memberi toleransi kendaraan dinas dipakai terbatas hanya di dalam kota. Ibnu memahami jika ditinggal semuanya di pemko, yang menjaga pun terbatas. “Untuk dalam kota silakan saja. Lebih bagus jika mudik pakai kendaraan pribadi saja,” pesannya.
Soal aturan keras ini, pemerintah pusat dan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) sudah mengeluarkan surat edaran. Melarang ASN menggunakan mobil dinas untuk mudik.
Berbeda dengan Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hermansyah. Dia masih memberi toleransi menggunakan mobil dinas jika sifatnya mendesak. “Silakan bawa mobil dinas asal alasannya kuat. Seperti tidak ada angkutan lagi untuk pulkam, dan tidak punya mobil pribadi,” ujar Hermansyah.
Di luar itu, Herman tegas meminta kepada ASN yang mendapat inventaris kendaraan dinas untuk tak menggunakannya untuk mudik. “Aturan jelas. Tak boleh dipakai untuk keperluan di luar kedinasan,” ucapnya.
Salah seorang pejabat teras di Balai Kota Banjarmasin yang tak ingin dikorankan namanya mengaku sejak dulu tak pernah memakai mobil dinas untuk mudik. Selain takut terjadi apa-apa. Dampak sosial pun menurutnya berimbas. “Tak enak juga memakai ke kampung halaman,” tuturnya.
Dia memastikan, kawan-kawannya di pemko tak akan menggunakan kendaraan dinas untuk mudik. Seperti diketahuinya, para pejabat teras juga memiliki mobil pribadi yang tak kalah bagus dengan mobil dinas. “Saya rasa tak mungkin berani yang memakai,” yakinnya.(mof/at/ema)