BANJARMASIN - Seusai unjuk rasa ratusan mahasiswa di Gedung DPRD Kalsel, Kamis (26/9), pemko mengeluhkan taman median Jalan Lambung Mangkurat yang hancur terinjak-injak.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin, Mukhyar mengaku belum bisa menaksir nilai kerugian yang diderita. Tapi dia menegaskan taman-taman itu harus segera diperbaiki.
"Kalau merugi sudah pasti, tapi berapa nilainya kami belum menghitung. Sekarang taman akan segera kami perbaiki," ucapnya, kemarin (27/9) pagi.
Dia sangat menyayangkan atas kerusakan taman itu. Padahal, posisi taman sudah dibuat lebih tinggi dari permukaan jalan agar tak mudah terinjak.
"Ternyata masih ada saja yang naik ke sana. Mudahan nanti tak terjadi lagi. Karena ini sudah merugikan pemko," tambahnya.
Soal ongkos perbaikan taman, Mukhyar belum memastikan. Apakah akan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD. Atau cukup dengan perawatan rutin saja.
"Sementara kami rapikan dulu, sambil dibersihkan. Bila rusak parah, terpaksa harus diganti. Terpaksa keluar anggaran lagi," tukasnya.
Tidak hanya taman yang rusak. Akibat aksi saling dorong mahasiswa dan aparat, pedagang bensin eceran di samping gedung dewan juga turut menjadi korban.
"Saat ricuh, banyak orang berlarian masuk ke dalam warung. Saya tak tahu lagi siapa saja mereka. Setelah suasana mereda, baru sadar, rak untuk menaruh botol-botol bensin ternyata sudah hancur," kisah pedagang yang enggan menyebutkan namanya itu.
Ditambahkannya, saat kericuhan itu, banyak benda-benda berterbangan ke atas warung. "Untung ada seng yang menahan. Andaikan tak ada, bisa saja ada kayu melayang kemari," tambahnya.
Demonstrasi itu disokong mahasiswa dari berbagai kampus di Banjarmasin. Tuntutannya serupa dengan perjuangan kawan-kawan mereka di Jakarta. Menolak pasal-pasal bermasalah dari Revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi dan KUHP. (hid/fud/ema)
