• Senin, 22 Desember 2025

Targetkan Produksi Padi 2 Juta Ton

Photo Author
- Minggu, 3 November 2019 | 12:07 WIB

BANJARBARU - Guna Meningkatkan kesejahteraan para petani, Pemprov Kalsel melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) menargetkan produksi padi tahun ini bisa dua kali lipat dari 2018 atau 2 juta ton.

Kepala DTPH Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan, untuk bisa mengejar target itu tahun ini pihaknya menjalankan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dari Pemerintah Pusat.

"Melalui program itu, produksi padi kita saat ini sudah mencapai 1,4 Juta ton. Dengan sisa waktu dua bulan saya yakin produksi padi bisa sampai 2,4 Juta ton," katanya.

Lanjutnya, dalam menjalankan program Serasi tahun ini Pemprov Kalsel mendapatkan suntikan dana besar dari pemerintah pusat untuk mengolah lahan rawa jadi lahan pertanian. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang diterima mencapai Rp600 miliar.

"Sejumlah lahan rawa dikelola untuk menghasilkan padi unggul. Untuk tahun ini dijalankan di tiga kabupaten, yaitu Banjar, Batola dan Tanah Laut," jelasnya.

Menurutnya, program Serasi mampu menaikkan hasil produksi tanaman pangan, lantaran mampu menambah indeks pertanaman yang biasanya satu kali tanam dalam setahun sekarang bisa menjadi dua kali bahkan lebih.

Akan tetapi, meski produksi terus bertambah dia masih khawatir dengan tradisi pertanian di Kalsel. Di mana, jumlah petani dalam beberapa tahun terakhir semakin berkurang lantaran kurangnya minat masyarakat dalam menggarap lahan.

"Generasi muda penerus para petani tidak ingin melanjutkan menjadi petani, sedangkan lahan yang tidak lagi dimanfaatkan akhirnya disewakan. Bahkan ada yang dijual oleh pemiliknya," jelasnya.

Dia membeberkan, sebagian generasi muda tak ingin menjadi petani karena dianggap sebagai pekerjaan yang tidak menjanjikan. "Padahal jika dicermati sektor pertanian lah yang mampu bertahan dibandingkan bidang lain pada saat krisis ekonomi dulu," bebernya.

Lebih lanjut Syamsir mengungkapkan, petani adalah pekerjaan yang paling mulia. Sebab, ketika menanam, memanen, dan menjual hasilnya mereka tidak memikirkan siapa yang memakan hasil tersebut. "Sedangkan ketika petani gagal panen, tak banyak yang peduli," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X