• Senin, 22 Desember 2025

Sambang Lihum Kekurangan Dokter, Kalau Minjam Harus Bayar 25 Juta

Photo Author
- Senin, 18 November 2019 | 11:45 WIB

BANJARBARU - Jumlah pasien yang harus ditangani Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum mencapai ratusan setiap tahun. Namun nyatanya, hal itu tak diimbangi dengan ketersediaan dokter jiwa yang cukup.

Direktur Utama RSJ Sambang Lihum, Dokter Dharma Putra mengatakan bahwa saat ini mereka sedang kekurangan dokter jiwa. Lantaran, jumlahnya tak sebanding dengan banyaknya pasien. "Kami hanya memiliki tiga dokter, mereka harus menangani 400 pasien gangguan jiwa yang saat ini menjalani rawat inap," katanya.

Dia mengungkapkan, pihaknya masih memerlukan banyak dokter dikarenakan angka penderita gangguan jiwa di Kalsel terus meningkat. "Dari data yang kami miliki, sudah ada 6 ribu penderita gangguan jiwa berat di Kalsel. Walaupun hanya 400 orang yang dirawat inap," ungkapnya.

Disampaikannya, merawat 400 pasien idealnya mereka harusnya memiliki sembilan dokter jiwa. Sehingga, saat ini pihaknya masih memerlukan tambahan enam dokter. "Selain itu, kita juga butuh dokter konsultan. Karena, kita sekarang belum punya," ucapnya.

Banyaknya jumlah penderita gangguan jiwa, lanjut Dharma, membuat pihaknya terpaksa meminjam dan mendatangkan dokter dari Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya.

Mendatangkan dokter dari Surabaya, kata dia, RSJ Sambang Lihum harus merogoh kocek dalam-dalam. "Satu kali mendatangkan dokter konsultan kita harus bayar Rp25 juta," ujar Dhrama.

Belum lagi pihaknya juga harus membiayai seluruh akomodasi selama dokter konsultan tersebut berada di Kalsel. "Bayar 25 juta dan membiayai akomodasi dokter itu sudah MoU dari Rumah Sakit Dr Soetomo," katanya.

Agar ke depan tak lagi menyewa dokter jiwa dan dokter konsultan dari Surabaya, RSJ Sambang Lihum mengaku sudah menyekolahkan dokter spesialis dan konsultan.

Dharma berharap, para dokter yang disekolahkan itu nantinya akan kembali ditempatkan di RSJ Sambang Lihum. "Mudah-mudahan dokter yang disekolahkan kembali ke Kalsel, jangan ditempatkan di rumah sakit lain, karena bisa jeblok lagi pelayanan di sini," bebernya.

Selain kekurangan dokter jiwa dan dokter konsultan, RSJ Sambang Lihum juga ternyata kekurangan tenaga perawat spesialis gangguan jiwa. Dharma menyebut, saat ini pihaknya masih membutuhkan 5 orang perawat spesialis gangguan jiwa.

"Mudah-mudahan pada CPNS tahun ini kita dapat. Saya belum melihat datanya, karena yang menentukan pusat," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X