MARTAPURA - 12 hari lagi Haul ke-15 Guru Sekumpul digelar. Denyut keramaian semakin terasa di areal haul. Umbul-umbul dan ucapan selamat datang dipasang oleh warga setempat. Jalan-jalan mulai dicat menyesuaikan arah kiblat. Saluran air yang tersumbat berkali-kali dibersihkan.
Sound system bakal diuji coba lagi pada Minggu sore dalam kegiatan rutin pembacaan Maulid Al Habsy di Musala Ar Raudah Sekumpul. Pembukaan lahan parkir yang biasa membutuhkan waktu lama juga dituntaskan oleh relawan. Didukung oleh alat berat dari PUPR Banjar. Di beberapa titik mulai didirikan tandon air dan kran wudu. Sedangkan dapur umum besar mulai berdiri dan telah mendapat kiriman kayu bakar.
Hampir semua kompleks perumahan di Martapura Kota berhias. Warganya gotong royong membersihkan lingkungan dan membangun toilet portabel. Kemudian jalan berlubang ditambal oleh Pemerintah Kabupaten Banjar. Sepanjang jalan irigasi di kawasan PIntu Air Sekumpul dibersihkan warga, Rencananya dibuat tenda memanjang mengikuti garis irigasi. Dermaga kecil evakuasi di sepanjang aliran irigasi diaktifkan lagi.
Sedangkan Kubah Abah Guru Sekumpul semakin ramai dikunjungi peziarah lokal. Tiap akhir pekan didominasi pengunjung luar kota. Kedatangan peziarah meningkat sekitar 20 persen ke Kubah di bagian kiri depan Musala Ar Raudah. Tiap jemaah yang masuk ke kubah harus bergantian karena penuh sesak oleh pengunjung.
Memasuki masa akhir persiapan, Juru Bicara Posko Induk Sekumpul H Abdel Rahman Ramadhan kembali menegaskan kepada seluruh warga agar bersikap ramah kepada tamu Guru Sekumpul. Aktif membantu kelancaran lalu lintas untuk jemaah yang akan mengikuti acara Haul.
“Jangan ada lagi warga yang memasang tenda di ruas jalan lintas jemaah haul,” ungkap Abdel.
Sedangkan kendaraan pribadi warga Sekumpul atau keluarga yang datang Sekumpul diminta memindahkan ke lokasi parkir yang ditetapkan. Ruang kosong garasi kendaraan disediakan untuk untuk jemaah.
Catatan lain, bagi warga Martapura dan Banjarbaru dan sekitarnya yang ingin mengikuti kegiatan Haul Abah Guru Sekumpul diminta berjalan kaki dari rumah. Kendaraan pribadi disimpan untuk mengoptimalkan lahan parkir bagi jemaah luar kota. Sama sama memberikan kesempatan kepada jemaah luar kota mengikuti rangkaian haul, sedangkan warga lokal bertugas untuk melayani jemaah.
“Bagi pedagang dan warga setempat yang menyewakan tempat untuk jemaah tinggal tidak mengambil keuntungan berlebihan. Sama-sama kita menyukseskan haul abah guru,” tambah Abdel lagi.
Terpisah, Direktur PD Pasar Bauntung Batuah Rusdiansyah berjanji menerbitkan imbauan kepada pedagang Pasar Martapura tidak menaikkan harga barang dan makanan. Dirinya tidak mau lagi mendengar keluhan jemaah yang merasa tertipu setelah beli makan yang harganya tidak wajar. (mam/ran/ema)