• Senin, 22 Desember 2025

Daring Garing

Photo Author
- Kamis, 18 Juni 2020 | 11:42 WIB

MENTERI Pendidikan Nadiem Makarim kaget. Menyadari masih ada daerah di Indonesia yang belum dijangkau listrik dan sinyal internet. Tanpa keduanya, belajar jarak jauh pasti gagal.

------------------------------------------
Oleh: Muhammad Syarafuddin
Editor Rubrik Metropolis
------------------------------------------

Tapi kita lebih kaget karena mas menteri baru menyadarinya. Di Kalimantan, cerita listrik byarpet dan internet lemot adalah kisah lawas.

Maklum, mas menteri adalah mantan pemimpin startup sukses. Merancang aplikasi ojek daring untuk kaum urban perkotaan. Warga dunia digital yang tak sanggup berpisah dari gawai.

Padahal, Nusantara juga dihuni kaum rural dari pedesaan tertinggal. Boro-boro gawai, alamat surel saja tak punya. Ada baiknya mas menteri mencantolkan film Laskar Pelangi dalam playlist work from home miliknya.

Contoh, Banjarmasin saja butuh waktu bertahun-tahun sampai mampu menggelar ujian nasional (UN) online serentak. Diselingi berita tentang koneksi lelet, genset yang wajib siaga, dan komputer pinjaman.

Kesenjangan adalah masalah klasik di dunia pendidikan. Jangankan mutu sekolah antar pulau, antar kabupaten saja bisa njomplang.

Di sini, kesalahan utama Nadiem adalah menerapkan pengalaman pribadi dan standar hidupnya kepada orang lain.

Kesalahan yang gawatnya ditiru bawahan. Pada 6 Juni kemarin, SMP di Banjarmasin menggelar ujian daring. Seorang kepala sekolah sangsi, bahwa pada zaman sekarang masih ada siswa yang tak punya gawai. Apalagi di ibukota provinsi ini.

Kepercayaan dirinya runtuh. Pada hari yang sama Dinas Pendidikan menyebutkan, ada sembilan siswa yang terpaksa mengikuti ujian tatap muka di kelas lantaran tidak memiliki gawai.

Komisi IV DPRD Kalsel menambahkan, selama reses, ramai keluhan orang tua murid. Penghasilan menurun selama pagebluk, tapi pengeluaran justru membengkak.

Karena harus membeli paket data ratusan ribu rupiah agar anaknya tetap bisa sekolah. Dewan kemudian mengusulkan perlunya subsidi kuota, jangan cuma sembako.

Untung Nadiem cepat memperbaiki kesalahan. Dia menunjukkan ketegasan yang jarang terlihat di kementerian lain. Pada 15 Juni, ia hanya mengizinkan belajar tatap muka di zona hijau. Belajar di rumah memang banyak kekurangan, tapi kesehatan adalah segalanya.

Artinya, zona kuning dan zona merah tetap dilarang masuk sekolah. Banjarmasin bersama Banjarbaru berada di zona merah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X