BANJARBARU - Ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kian nyata. Baru-baru tadi, satu titik Karhutla terdeteksi petugas gabungan di wilayah Kelurahan Syamsudin Noor Banjarbaru. Beruntung api yang diduga kuat dibakar dengan sengaja ini tak menjalar.
Menatap ancaman bencana tahunan ini di musim kemarau ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru mematok bahwa awal Agustus akan menandai Kota Banjarbaru siaga Karhutla.
"Kita akan tetapkan awal Agustus nanti. Sekaligus juga akan digelar apel pasukan bersama unsur terkait, seperti TNI dan Polri serta unsur terkait lainnya," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarbaru, Zaini syahranie.
Setelah status siaga ditetapkan, maka pencegahan dan penanggulangan Karhutla kata Zaini akan jadi atensi khusus. Meskipun diakuinya bahwa ancaman Karhutla tahun ini lebih berat, sebab berbarengan dengan pandemi yang tak kunjung berhenti.
Diklaimnya, beberapa waktu terakhir program mitigasi BPBD Banjarbaru telah difokuskan pada sosialisasi dan edukasi di titik-titik rawan. Sebab antisipasi Karhutla dinilai juga sangat penting melibatkan masyarakat banyak.
"Sosialisasi ini meliputi pemasangan banner imbauan dan informasi soal Karhutla serta berkoordinasi dengan MPA (Masyarakat Peduli Api) yang tersebar di titik-titik rawan Karhutla," ceritanya.
Di Banjarbaru sendiri, ada lima titik yang punya tingkat kerawanan tinggi yang telah dipetakan BPBD Banjarbaru. Kelima titik ini sebutnya seperti di kawasan Guntung Damar, Kecamatan Cempaka, Kecamatan Landasan Ulin, Kecamatan Liang Anggang serta kawasan Guntung Manggis.
"Memang jika melihat data tahun lalu lima titik ini yang sangat rawan. Apalagi wilayah Landasan Ulin dan khususnya Guntung Damar berdekatan dengan bandara Syamsudin Noor, ini yang jadi atensi kita juga," tambahnya.
Untuk membantu penanganan Karhutla, nantinya selain dari unsur pemerintah dan aparat. BPBD ujar Zaini berencana akan merekrut dari relawan-relawan damkar swasta.
Sebab Karhutla ini kata Zaini memang perlu diatasi dengan melibatkan orang banyak. Mengingat memadamkan Karhutla bukan tergolong perkara mudah. Makanya penting katanya untuk bekerjasama dengan pihak damkar swasta.
"Untuk armada dan personel kita sudah siap. Tapi memang kita berencana untuk merekrut kawan-kawan dari damkar swasta dalam penanganannya, khususnya yang punya armada tangki," ujarnya.
Soal skema perekrutannya, saat ini katanya masih digodok. Sembari BPBD janjinya akan berembuk satu meja dengan para petugas damkar swasta untuk mendiskusikan soal upaya antisipasi Karhutla ini.
"Saya yakin rekan-rekan damkar (swasta) adalah orang-orang sosial. Tetapi kita tentu juga akan mengupayakan kontribusi bagi kawan-kawan, nanti kita akan bicarakan bersama soal ini," tuntasnya. (rvn/bin/ema)