• Senin, 22 Desember 2025

Bahas Omnibus Law di DPRD Kalsel, Mahasiswa Tak Hadir

Photo Author
- Rabu, 14 Oktober 2020 | 11:35 WIB
DENGAR PENDAPAT: Rapat ini digelar DPRD Kalsel untuk menyerap aspirasi terkait UU Omnibus Law. Mahasiswa sudah diundang, tapi memilih tak hadir. | FOTO: ENDANG/RADAR BANJARMASIN
DENGAR PENDAPAT: Rapat ini digelar DPRD Kalsel untuk menyerap aspirasi terkait UU Omnibus Law. Mahasiswa sudah diundang, tapi memilih tak hadir. | FOTO: ENDANG/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - DPRD Kalsel menggelar rapat dengar pendapat terkait penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, kemarin (13/10).

Ada 38 pihak yang diundang. Dari Dinas Tenaga Kerja, Polda Kalsel, serikat buruh, tokoh masyarakat dan pemuka agama.

Tapi perwakilan aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Kalsel memilih absen. Saat coba dikonfrmasi, ponsel koordinator aliansi, Ahdiat Zairullah sedang tak aktif.

Ketua DPRD Kalsel, Supian HK mengatakan, UU ini dituding merugikan kaum buruh. Tapi sebagai wakil rakyat di daerah, ia hanya bisa menyalurkan tuntutan demonstran ke pusat. Tidak lebih.

Dia berharap, aspirasi ini didengar. Apalagi naskah UU itu baru disahkan DPR, belum ditandatangani presiden. Artinya masih ada kesempatan.

“Masih ada waktu 30 hari, semoga masukan mahasiswa menjadi pertimbangan,” kata Supian.

Selain itu, kaum buruh juga meminta draf UU untuk dipelajari. Supian berjanji akan memintanya.

Diakuinya, ada berbagai versi yang beredar di publik. Entah mana yang asli dan hoaks. “Saya sudah menyarankan Komisi I untuk meminta draf yang asli ke pusat,” tukasnya. (gmp/fud/ema)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X