• Senin, 22 Desember 2025

Pengamat: Tak Ada Hal Yang Konkret di Debat Perdana Calon Gubernur Kalsel

Photo Author
- Jumat, 6 November 2020 | 13:53 WIB
TERBATAS: Suasana Debat Publik Calon Gubernur Kalimantan Selatan tadi malam di studio TVRI Kalsel. Debat tidak berlangsung sengit, meski sebelumnya tensi kampanye keduanya sempat panas. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
TERBATAS: Suasana Debat Publik Calon Gubernur Kalimantan Selatan tadi malam di studio TVRI Kalsel. Debat tidak berlangsung sengit, meski sebelumnya tensi kampanye keduanya sempat panas. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN – Debat perdana Calon Gubernur Kalsel yang digelar Rabu (4/11) malam, sudah berlalu. Paparan dan uraian disampaikan oleh kedua kandidat dalam waktu yang singkat. Lalu sudah cukup puas kah masyarakat dengan yang disampaikan mereka?

Pakar Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Lambung Mangkurat Muhammad Fahriannor mengatakan, tak ada hal yang konkret yang diharapkan masyarakat Kalsel.

Memang sebutnya, salah satu kandidat memaparkan tentang bagaimana menyikapi persolaan lingkungan di Kalsel. Namun tak menyampaikan dengan jelas konsep kebijakan seperti apa yang membuat masyarakat yakin.

“Saya belum melihat konsep yang jelas. Paparan dan jawaban para kandidat masih ngambang. Dan jujur saja seolah-olah visi terkait komitmen tentang lingkungan tak ada,” ujar Fahriannor kemarin.

Isu pegelolaan lingkungan sebutnya adalah isu yang paling penting untuk masyarakat Kalsel. Di mana, kerusakan yang terjadi dari pertambangan membuat pengelolaan lingkungan memerlukan komitmen yang jelas.

“Tapi bagaimana pengelolaan yang arif dan berpihak kepada masyarakat pada debat kemarin tak muncul. Saya melihat hanya debat normatif. Sementara yang diinginkan masyarakat adalah terkait kebijakannya. Apa kedepannya kebijakan yang pro kepada masyarakat,” sebutnya.

Pada debat kemarin hampir tak ada edukasi politik yang disampaikan kepada masyarakat. Isu lingkungan yang diulas pun hanya sebatas pertambangan, padahal ada persoalan lain seperti sungai, kebersihan yang juga merupakan hak asasi masyarakat. “Masyarakat hanya dapat gambaran proses politik tanpa ada nilai edukasi politik. Masih sangat minim nilai pendidikan politik tadi malam,” tambahnya.

Di debat selanjutnya, dia berharap tim pemenangan harus bisa mendesaian dan memikirkan terkait isu yang bisa membuat masyarakat lebih mendapat sentuhan yang konkret. “Paslon juga harus cerdas menyampaikan ide kreatif apa yang mereka berikan harapan rill kepada masyarakat,” harapnya.

Di sisi lain, salah seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri di Banjarmasin, Agus mengatakan, debat perdana lalu masih jauh dari harapannya. Dia mengaku hal konkret terkait tata kelola lingkungan tak tergambar jelas melalui kebijakan.

“Meski kedua kandidat menegaskan untuk tetap menjaga Pegunungan Meratus. Namun saya belum yakin, karena tak terdengar kebijakan yang benar-benar meyakinkan untuk melestarikan lingkungan,” ujarnya. (mof/ran/ema)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X