BANJARMASIN - Pendeknya waktu persiapan proses pelaksanaan PSU di tiga kelurahan di Banjarmasin diprediksi tidak akan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mencoblos pada 28 April mendatang.
Diketahui Pilwali 9 Desember 2020 lalu, partisipasi pemilih ditiga Kelurahan tersebut tidak mencapai 50 persen. Apalagi pelaksanaannya berbarengan dengan Ramadan.
Haji Johansyah, Ketua RT 7 Kelurahan Mantuil mengatakan, masyarakat memang sudah banyak warganya yamg mengetahui tanggal pelaksanaan PSU. Namun peran perangkat RT bersama Dewan Kelurahan tersebut tidak mudah.
"Sosialisasi ini boleh dibilang cukup berat, mengingat sisa waktu yang tidak banyak ditambah RT tidak ada anggaran untuk sosialisasi mengumpulkan warga," ujarnya.
Meski begitu, pihaknya tetap turun melaksanakan sosialisasi. Masyarakat sudah diimbau agar turun ke TPS menggunakan hak pilihnya. Karena suara mereka sangat penting dan akan menentukan pemimpin Banjarmasin lima tahun mendatang.
"Kadang - kadang saat bertemu warga disampaikan langsung. Idealnya warga dikumpulkan, namun karena tidak ada dananya, mau tidak mau kami yang turun ke masyarakat agar datang ke TPS 28 April nanti," terangnya.
Disinggung bagaimana partisipasi masyarakat nantinya, Johansyah tidak bisa memastikan 100 persen datang ke TPS pada 28 April nanti.
"Mudahan PSU nanti warga lebih aktif dengan kesadaran tinggi datang ke TPS. Kalo memastikan tidak bisa karena memilih adalah hak warga," bebernya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kelurahan Mantuil, Hamdani mengimbau agar warga menggunakan hak pilih pada 28 April nanti, untuk mensukseskan PSU di Kelurahan Mantuil. Dia juga berharap KPU Banjarmasin agar benar - benar maksimal dalam pemilihan kepala daerah.
"PSU ini kejadian luar biasa. KPU dan Bawaslu agar bekerja lebih maksimal. Sehingga tidak banyak waktu terbuang. Dijadikan pelajaran berharga agar tidak rugi waktu, biaya dan lainnya," katanya. (gmp)
