BANJARMASIN - Terbitnya SK KPK yang resmi menonjobkan Novel Baswedan dan 75 pegawai KPK. Membuat Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh langsung bereaksi. Dia meminta agar para pegawai yang tidak lulus "diselamatkan".
"Saya berharap agar para pegawai yang tidak lulus namun memiliki integritas dan reputasi yang cukup baik dan menonjol tidak diberhentikan," ujarnya.
Sultan Banjar ini meminta agar mereka dapat dipertimbangkan dan diprioritaskan untuk menjadi tenaga P3K. "Sehingga yang bersangkutan dapat meneruskan pengabdiannya dan membantu KPK untuk memberantas korupsi di Indonesia," ujarnya lebih jauh.
Seperti diketahui, proses beralihnya status kepegawaian pegawai KPK menjadi ASN sebagaimana UU No 19 tahun 2019 dan dijabarkan lebih lanjut dalam PP 41 tahun 2020. Maka konsekuensinya para pegawai akan direkrut lagi melalui tes kompentensi. Salah satunya tes wawasan kebangsaan yang meliputi integritas dalam berbangsa dan bernegara serta kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 45, NKRI serta netralitas dan anti radikalisme.
Surat Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai hasil asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) telah diteken. Kini sebanyak 75 pegawai KPK yang dikabarkan tak lolos TWK resmi nonaktif.
Berdasarkan informasi, selain Novel Baswedan, nama-nama yang dikabarkan tak lolos tes tersebut di antaranya Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Herry Muryanto, Direktur Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Giri Suprapdiono, dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo serta seluruh kasatgas dari internal KPK. (ram/ema)