BANJARMASIN - Sidang gugatan Pilwali Banjarmasin di Mahkamah Konstitusi (MK), dimulai siang ini (19/5). Agendanya, pemeriksaan pendahuluan.
Seperti yang diketahui, 28 April lewat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarmasin sudah menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) sesuai keputusan MK pada akhir Maret lalu.
Meski menang telak di PSU, pasangan Ananda-Mushaffa Zakir kembali menggugat. Tudingannya, penyelenggara pilkada yang tak netral.
"Kami menduga termohon (KPU) tidak menjalankan putusan MK," beber anggota tim hukum Ananda, M Rizky Hidayat saat dikonfirmasi via telepon, kemarin (18/5).
Keinginan pemohon, agar pemenang alias kubu petahana, yakni pasangan Ibnu Sina-Arifin Noor didiskualifikasi. Lalu, peraup suara terbanyak kedua ditetapkan sebagai pemenang. Dalam hal ini kubu Ananda.
Meski menyerahkan sepenuhnya kepada majelis hakim, Rizky mengingatkan, MK memiliki kewenangan memutus perkara melebihi yang dimohonkan (prinsip ultra petita).
Ditanya persiapan, diceritakannya, tim hukum di Banjarmasin dan Jakarta terus menggelar rapat virtual.
Sementara itu, sebagai termohon, KPU sudah menyiapkan barang bukti dan menyusun argumen. Konsultasi dengan KPU pusat pun sudah dijalankan.
"Tim hukum kami sudah di Jakarta, mungkin komisioner akan menyusul," kata Koordinator Divisi Hukum KPU Banjarmasin, Herry Wijaya.
Perlu diketahui, saat ini kandidat Ananda-Mushaffa Zakir meraih 81.262 suara. Kalah dari kandidat Ibnu Sina-Arifin Noor yang meraup 89.373 suara. (war/fud/ema)
