BANJARBARU - Selain gagalnya pemberangkatan haji pada tahun ini karena pandemi Covid-19. Rupanya, angka pembatalan berangkat haji yang dilakukan para calon jemaah juga turut meningkat.
Mengutip data pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjarbaru, peningkatan pembatalan begitu signifikan sejak pandemi merebak pada 2020 lalu.
"Untuk di Banjarbaru, ada peningkatan hampir dua kali lipat. Jika sebelum pandemi rata-rata yang membatalkan 20 sampai 30 orang pertahunnya, namun sejak pandemi di tahun 2020 tercatat ada sampai 60 yang membatalkan," kata Kepala Kantor Kemenag Banjarbaru, Abdul Basit.
Dari pengakuan calon jemaah yang membatalkan, Basit mengatakan jika alasan atau pertimbangan terbanyak yakni faktor ekonomi. Meski demikian, Kemenag tak memaksakan keputusan para calon jemaah.
"Banyak yang beralasan menarik lagi dana setoran hajinya karena faktor ekonomi. Itu hak dan keputusan mereka, kita tidak ada intervensi dan paksaan (untuk tidak membatalkan)," bebernya.
Selain berimplikasi pada banyaknya yang membatalkan keberangkatan. Selama beberapa kurun waktu terakhir, diakui Basit bahwa tren pendaftar haji juga menurun.
Misalnya kata Basid jika sebelumnya jumlah pendatar rata-rata hampir seribu per tahunnya. Kini terpantau hanya di angka 600 pendaftar.
"Kita lihat di tahun 2019 sebelum Covid-19, itu pendaftar sampai seribu orang rata-ratanya. Masuk ke tahun 2020 hanya 600 orang saja, dan tahun 2021 sampai saat ini baru 200 orang," katanya.
Syahdan, terkait adanya penundaan keberangkatan ini, Basit berpesan agar calon jemaah haji tetap menjaga stamina dan kesehatannya. "Yang kedua kita berpesan agar para calon jemaah bisa sabar dan diusahakan rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran," pesannya. (rvn/ris/ema)