BANJARMASIN – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) membagikan bungkusan sembako kepada warga, kemarin (20/8) sore.
Menjadi tak biasa karena digelar di depan kantor Dinas Sosial Kalsel di Jalan R Soeprapto, Banjarmasin Tengah.
Mengenakan pakaian serba hitam, mahasiswa juga membawa poster-poster yang memuat kritik dan sindiran.
Bahkan, bungkusan sembako yang cuma belasan buah itu diangkut menggunakan becak.
“Ini bentuk satire kepada pemerintah,” kata Presiden BEM Uniska, Faisal kepada Radar Banjarmasin.
Dia menyebut PPKM level 4 berjilid-jilid terbukti tidak efektif dalam mengadang laju pandemi. Yang terjadi justru membuat masyarakat semakin susah dalam mencari nafkah.
Mengingat pembatasan-pembatasan ekonomi itu tak diimbangi dengan penyaluran bantuan yang merata.
“Aksi ini serentak di seluruh Indonesia. Intinya sekarang rakyat bantu rakyat. Jadi ke mana pemerintahnya?” tambahnya.
Faisal yang juga koordinator wilayah BEM se-Kalsel ini mengakui, isi bungkusan itu tak seberapa. Hanya ada mi instan, beras, telur, minyak goreng dan gula.
Dia meminta pemerintah memaksimalkan tiga instrumen kekuasaan yang dimilikinya. Yakni penegakan hukum, anggaran dan kepemimpinan.
Boleh-boleh saja membatasi mobilitas masyarakat, tapi harus disertai strategi yang matang.
Ia berharap, aksi sederhana ini memaksa pemerintah untuk mengevaluasi PPKM.
“Terbukti tidak efektif. Selain mematikan mata pencaharian, juga belum bisa meredam kenaikan kasus positif covid dan angka kematiannya,” pungkas Faisal. (gmp/fud/ema)