• Senin, 22 Desember 2025

Daftar Tunggu Haji Kalsel Makin Panjang, dari 36 Tahun Menjadi 38 Tahun

Photo Author
- Senin, 16 Oktober 2023 | 12:35 WIB
GATHERING: Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Muhammad Tambrin dalam acara Media Gathering Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah di Fugo Hotel Banjarmasin, Sabtu (14/10) tadi. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
GATHERING: Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Muhammad Tambrin dalam acara Media Gathering Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah di Fugo Hotel Banjarmasin, Sabtu (14/10) tadi. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

Umat muslim di Banua yang ingin menunaikan ibadah haji harus lebih bersabar menunggu giliran berangkat. Daftar tunggu keberangkatan haji di Kalsel bertambah dari 36 tahun menjadi 38 tahun.

“Kalau dibandingkan dengan provinsi lain, waiting list haji di Kalsel paling lama di Indonesia,” kata Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin dalam acara Media Gathering Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah di Fugo Hotel Banjarmasin, Sabtu (14/10) tadi.

Ia mengungkapkan hingga Oktober 2023, pendaftar haji di Kalsel estimasinya mencapai 132.118 orang. Sementara kuota haji yang didapat setiap tahunnya hanya sekitar 3.800. “Kuota yang terbatas ini yang membuat waiting list kita terus bertambah,” ungkapnya.

Kemenag Kalsel memohon dukungan dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) pada Kemenag RI untuk mengalokasikan kuota haji lebih besar. “Dari 3.800, mudah-mudahan bisa jadi 4 ribu sekian,” harap Tambrin.

Ia menyebut, panjangnya daftar tunggu haji membuat masyarakat Kalsel semakin banyak yang memilih berangkat umrah. “Pada 2021, estimasi jemaah umrah cuma 25 ribu setahun. Tapi, begitu saya berdiskusi dengan Imigrasi, estimasinya sekarang mencapai 60 ribu,” sebutnya. 

Untuk mengakomodir banyaknya jemaah umrah, Tambrin menyampaikan pihaknya bersama Pemprov Kalsel mendorong agar ada penerbangan langsung dari Bandara Internasional Syamsudin Noor ke Jeddah atau Madinah. “Keberangkatan umrah selama ini selalu transit di Jakarta,” ucapnya.

Guna mendorong hal itu, mereka telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat. “Saat ini runaway di bandara kita belum bisa untuk pesawat berbadan besar. Kami sudah surati Kemenhub untuk mengalokasikan runaway di Kalsel,” papar Tambrin.

Mengenai kegiatan media gathering, menurutnya, perlu dilaksanakan rutin. Selama ini, Kemenag Kalsel mendapat dukungan berita yang luar biasa dari media. “Masyarakat yang tadinya tidak tahu, menjadi tahu. Media juga tak hanya memberikan informasi, tapi juga edukasi ke masyarakat,” katanya.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas juga telah menekankan supaya kemenag di daerah selalu melakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan media. “Supaya program dan kegiatan kemenag tersampaikan ke masyarakat,” tegas Tambrin. 

Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) pada Kemenag Kalsel, Rusbandi menyampaikan ada 50 perwakilan dari media massa dan Kemenag Kalsel yang mengikuti media gathering. “Ini untuk membangun komunikasi dan silaturahmi dengan media massa di Kalsel. Selain itu, perlu membahas pemberitaan yang valid dan benar di lingkup Kemenag dan nasional,” ujarnya.

Rusbandi menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Kemenag Kalsel dan pihak jurnalis yang sudah ikut menyukseskan penyelenggara keberangkatan haji tahun 2023 atau 1444 Hijrah. Menurutnya, dengan bantuan jurnalis, informasi ke masyarakat tersiarkan secara cepat dan akurat. Pihaknya menggelar kegiatan ini juga untuk mempererat silaturahmi dan kerja sama. (ris/gr/dye)

 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X