Lebih dari seribu ekor ternak unggas mati di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada awal 2024 ini. Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), ternak unggas yang mati adalah bebek, ayam petelur, dan ayam kampung. Penyebabnya adalah penyakit tetelo atau Newcastle Disease (ND), serta perubahan musim.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian HSS, Roni Ariady mengatakan pihaknya melakukan pendataan hingga Rabu (24/1/2024). Diketahui jumlah ternak unggas yang mati tersebar di Kecamatan Sungai Raya, Angkinang, Telaga Langsat, Padang Batung, dan Simpur sebanyak 1.745 ekor.
“Yang paling banyak mati adalah bebek mencapai 1.200 ekor, ayam kampung 445 ekor, disusul ayam petelur 100 ekor,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (26/1/2024).
“Ternak unggas yang mati paling banyak karena penyakit tetelo. Tidak ada kaitannya dengan flu burung,” katanya. Roni menyebutkan kematian unggas karena penyakit Tetelo tahun ini paling banyak dibandingkan sebelumnya.
“Dikarenakan musim hujan dan imun melemah, sehingga banyak ternak unggas yang terkena tetelo,” sebutnya. Antisipasinya, Dinas Peternakan Kabupaten HSS melakukan imbauan melalui leaflet, penyuluhan sampai memberikan obat semprot kandang.
“Tiap minggu dilakukan monitoring, dan mengimbau peternak agar jangan memasukan unggas dari luar daerah,” tutur Roni. (*)