• Senin, 22 Desember 2025

Agar Anak Ikan Sungai Tak Musnah, Peran Pembudidaya Ditingkatkan

Photo Author
- Kamis, 8 Februari 2024 | 18:15 WIB
KOLAM: Budi daya anak iwak papuyu di kolam milik lutfi Ilham.
KOLAM: Budi daya anak iwak papuyu di kolam milik lutfi Ilham.

Pembuat pakasam tentu perlu pasokan anakan iwak untuk mengolah menu kulinernya. Selain mencarinya langsung di rawa-rawa, apakah ada alternatif untuk mendapatkan anakan iwak?

Pemilik pembibitan ikan di Pantai Hambawang, Lutfian Ilham sudah lama mengetahui praktik jual beli anakan iwak. Menurutnya, fenomena itu terjadi setiap musim penghujan. Biasa dimulai bulan Desember, Januari dan Februari.

Dari rentang waktu tersebut kebetulan sedang musim kematangan gonad. Ikan sedang bertelur, kemudian proses pembesaran. Makanya banyak masyarakat berburu di alam liar dengan cara mehancau, atau memasang lukah sebagai perangkap.

Lutfian sudah lima tahun menggeluti bisnis pembibitan ikan. Selain membantu menjaga ekosistem alam, pembibitan ikan ternyata menjadi ladang berkah baginya. Lutfian seperti mendapat dua keuntungan sekaligus. Pertama, menjaga ikan tetap lestari. Kedua, mendapat rupiah dari hasil pembibitan tersebut.

Jenis bibit ikan yang dibudidayakannya seperti papuyu, haruan, dan lele. Tak tanggung-tanggung ia memiliki 48 kolam. Ikan-ikan yang dibudidayakan di tempatnya hanya khusus untuk pembibitan. Tidak untuk konsumsi, atau lainnya.

Biasanya, pihak Dinas Perikanan membeli bibit ikan papuyu dan haruan di tempatnya. Kemudian ikan tersebut dilepas di area reservat untuk menjaga ekosistem alam. “Lumayan sering. Sejak tahun 2020, sudah beli bibit di tempat saya,” ujarnya, Senin (5/2).

Bibit iwak papuyu darinya berbeda dari yang lain. Persilangan antara papuyu lokal dengan Hambuku. Lutfian mengklaim ini adalah pembibitan papuyu satu-satunya di HST. “Kalau haruan banyak saja (pembibitan, red). Di Mahang Baru itu dijuluki Kampung Haruan,” tambahnya.

Untuk harga berkisar Rp250–Rp500 per ekor, tergantung ukurannya. Selama menjalani bisnis pembibitan iwak, ia menemui kendala beberapa kali. Contohnya saat musim penghujan, banyak bakteri yang menyerang. 

Selama ini Lutfian juga melayani penjualan bibit hingga luar HST. Seperti Tanjung, Amuntai, Puruk Cahu, dan Buntok. Omzet sebulan juga menggiurkan, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta.

“Alhamdulillah, kalau ada pesanan bisa sampai puluhan juta. Tapi, kalau tidak ada pesanan cuma ratusan ribu. Jadi turun naik,” bandingnya. 

Kepala Bidang Perikanan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Syahrullah menyebut bahwa pihaknya memang melakukan pembinaan bagi masyarakat yang memiliki budi daya ikan air tawar. Tahun 2021 lalu, mereka dapat bantuan instalasi pembenihan dari Balai Perikanan Budi daya Air Tawar Mandiangin. Tempatnya di Desa Mahang Baru, Kecamatan Labuan Amas Selatan.

Ini merupakan program revitalisasi pembenihan ikan haruan. Kemudian tahun 2022, berjalan program budi daya pakan cacing sutra, sampai saat ini sudah jalan. “Mereka bisa membudi daya ikan, memelihara haruannya, dan sampai menjual ke luar HST,” klaimnya.'

Syahrullah menyebut, jumlah kolam pembudi daya yang ada sebanyak 74 kolam. Terdiri dari tiga kelompok pembudi daya ikan. Sedangkan untuk pembudi daya ikan papuyu salah satunya berada di Desa Walatung, Kecamatan Pandawan. Di situ terdapat 8 orang pembudi daya, terdapat puluhan kolam. (*)

 
 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X