Di luar Kalimantan Selatan, masyarakat menjerit karena harga beras semakin mahal. Bagaimana di Banjarmasin? Mengacu data aplikasi Dedikasi Baiman, harga beras di sejumlah pasar memang sempat naik.
Pada 19 Februari di Pasar Antasari, harga beras unus mutiara menyentuh angka Rp22 ribu per liter. Tiga hari berselang turun menjadi Rp21 ribu.
Sedangkan beras siam pandak harganya fluktuatif. Semula Rp15 ribu, sempat naik dua ribu rupiah. Hingga kemarin, harganya bertahan di angka Rp16 ribu per liter. Berlaku di Pasar Antasari, Pasar Teluk Tiram dan Pasar Kesatrian.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banjarmasin Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengklaim harga berga beras di Banjarmasin masih stabil.
Namun demikian, ia mengakui harga sayuran mengalami kenaikan. "Tapi masih dalam batas normal," ujarnya, Kamis (22/2).
Angka inflasi juga masih aman. Di angka 2,31 persen atau di bawah angka inflasi nasional 2,6 persen.
Tezar menjelaskan, kenaikan ini wajar mengingat mendekati bulan puasa. "Berdasarkan pengalaman, ada kenaikan permintaan konsumen sebesar 20 sampai 30 persen di bulan Ramadan," ujarnya.
Tinggal bagaimana menjaga ketersediaan stok dan kelancaran distribusinya.
Lalu, pemko bersama Bulog juga akan menggelar operasi pasar murah. "Ramadan nanti akan digelar 21 kali pasar murah. Di situ nanti disediakan beras," ujarnya.
"Kemudian paket berisi dua liter minyak goreng dan dua kilogram gula pasir," sambungnya.
Terpisah, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina angkat bicara. "Ketika kenaikan permintaan, maka berlaku hukum pasar, harga bakal naik," ujarnya.
Maka yang bisa dilakukan pemko adalah memastikan stoknya cukup dan mudah didapat.