Pengatur lalu lintas ilegal atau biasa disebut “Pak Ogah” semakin marak di Banjarbaru. Keberadaan mereka dianggap meresahkan, karena terkadang ada yang beraktivitas sambil mabuk.
***
BANJARBARU - Satpol PP Banjarbaru sudah berulang kali mengamankan Pak Ogah yang beroperasi di beberapa U-Turn di Kota Idaman. Namun seakan tak jera, mereka terlihat kembali turun ke jalan untuk mengatur lalu lintas.
Melihat hal itu, Satpol PP Banjarbaru kembali mengamankan delapan Pak Ogah yang sedang beroperasi di U-Turn di sepanjang Jalan A Yani, Senin (26/2) siang.
Kasi Opsdal pada SatpolPP Banjarbaru, Yanto Hidayat mengatakan, dari kegiatan tersebut, petugas melakukan pemantauan dan penyisiran terlebih dahulu. “Mereka kami temukan di U-Turn di sepanjang Jalan A Yani Km 35 sampai Km 27,” katanya.
Ia mengungkapkan, delapan Pak Ogah yang mereka amankan yakni A (29 tahun) , B (50 tahun), B (74 tahun), C (41 tahun), E (44 tahun), G (31 tahun), H (37 tahun) dan R (37 tahun). “Mereka kami bawa ke Mako Satpol PP untuk dilakukan pembinaan dan diberi surat pernyataan,” terangnya.
Yanto menjelaskan, para Pak Ogah tersebut dinilai melanggar Perda Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. “Sering dapat laporan dari masyarakat, kalau mereka itu beraktivitas sambil mengonsumsi minuman keras,” ungkapnya.
Selain itu, aktivitas mereka juga tidak dilengkapi dengan perlengkapan pengatur lalu lintas. “Baju yang mereka pakai, baju biasa. Kalau malam tidak memakai stik traffic control. Selain itu ada beberapa yang mabuk,” tambahnya.
Lebih jauh, Yanto menjelaskan tidak hanya dari warga lokal Banjarbaru yang mengambil kesempatan menjadi Pak Ogah. “Ada juga yang datang dari Banjarmasin, sengaja datang ke sini naik angkutan untuk menjadi Pak Ogah,” bebernya.
Terpisah, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Adi Royan Pratama saat dimintai komentar terkait hal tersebut, mengaku bahwa maraknya Pak Ogah masih menjadi PR bagi pihaknya. “Ini salah satu PR kami, ke depan kami akan melakukan pembinaan,” terangnya.
Lebih lanjut saat ditanya apa yang menjadi alasan adanya Pak Ogah di setiap U Turn di Banjarbaru, menurutnya karena padatnya arus lalu lintas. “Salah satu faktornya karena kondisi lalu lintas di Banjarbaru cukup padat,” pungkasnya.