• Senin, 22 Desember 2025

Padahal Diprediksi Naik, Ternyata Nilai Investasi Banjarbaru Malah Turun Drastis

Photo Author
- Sabtu, 2 Maret 2024 | 13:35 WIB
Bundaran Simpang Empat Banjarbaru (FOTO: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)
Bundaran Simpang Empat Banjarbaru (FOTO: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)

 

Pada 2022 nilai investasi Banjarbaru sempat naik 400 persen. Menjadi ibu kota provinsi, realisasi tahun berikutnya diprediksi bertambah atau minimal bertahan, ternyata malah turun drastis.

 

    ****
BANJARBARU - Nama Kota Banjarbaru masuk dalam daftar daerah yang mengalami penurunan nilai investasi di Kalimantan Selatan.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, realisasi investasi di Kota Idaman pada 2023 hanya menyentuh Rp361,34 miliar. Padahal tahun sebelumnya mencapai Rp645,93 miliar

Hal tersebut dibenarkan Kabid Pengembangan Iklim Investasi dan Penanaman Modal pada DPMPTSP Banjarbaru, Muhammad Firmansyah. “Dibanding tahun 2022, (nilai investasi 2023) memang ada penurunan dari segi realisasi sekitar 44 persen,” ungkapnya pada Radar Banjarmasin, Kamis (29/2) sore.

Baca Juga: Bappelitbang Tapin akan Susun Strategi Pengembangan Wisata di Piani, Ini Tujuannya

Firman menegaskan, meski terjadi penurunan dari besaran nilai, namun ada peningkatan jumlah proyek dalam realisasi investasi di Banjarbaru. “Untuk PMA (Penanaman Modal Asing) misalnya, pada 2022 ada 18 proyek, sedangkan tahun 2023 mencapai 29 proyek,” ucap Firman

 

Kemudian, Firman menambahkan, hal serupa juga terjadi pada jumlah proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). “Pada 2022 ada 180 proyek. Sedangkan di tahun 2023 jauh terjadi penambahan investor, jumlahnya 366 proyek,” ungkapnya.

Ia mengakui bahwa pada 2023 memang ada sedikit persoalan terkait pengembangan investasi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini. Dalam evaluasi kinerja di dinasnya, ada beberapa hal yang menyebabkan turunnya nilai investasi.

Salah satunya, belum optimalnya informasi peluang dan potensi investasi potensial ke publik. Sehingga pada 2023 tidak ada investor besar yang masuk untuk menanamkan modalnya di Banjarbaru.

Untuk itu, DPMPTSP Banjarbaru kata Firman sudah menyiapkan strategi sebagai solusi. Yakni berupa meningkatkan digitalisasi informasi potensi dan peluang investasi yang terintegrasi dengan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) dan peta spasial lahan yang sesuai dengan peruntukannya. “Langkah ini diambil agar mempermudah calon investor mencari peluang investasi yang menguntungkan,” ucapnya.

Kemudian, pihaknya juga menyediakan dokumen Investment Ready to Over (IPRO) sebagai bahan promosi sektorsektor usaha yang potensial. Serta mengembangkan kawasan peruntukan investasi dan meningkatkan persepsi positif investor dan image branding Banjarbaru sebagai ibu kota provinsi

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Banjarbaru, Bambang Supriyanto membeberkan, meski nilai investasi pada 2023 turun, akan tetapi realisasinya sudah melebihi target. “Pada triwulan IV 2023 nilainya sudah Rp 361,34 miliar. Padahal targetnya cuma Rp247 miliar,” paparnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X