• Senin, 22 Desember 2025

Di Mana-Mana Harga Beras Naik, Di Daerah Ini Justru Harganya Turun, Kok Bisa?

Photo Author
- Senin, 4 Maret 2024 | 17:30 WIB
BAHAN POKOK:Pedagang beras di Kota Amuntai mengaku ada penurunan harga beras lokal jelang bulan suci Ramadan.(Foto:M Akbar/Radar Banjarmasin)
BAHAN POKOK:Pedagang beras di Kota Amuntai mengaku ada penurunan harga beras lokal jelang bulan suci Ramadan.(Foto:M Akbar/Radar Banjarmasin)

Harga beras yang naik tak terkendali hampir di semua wilayah di Indonesia. Namun, hal berbeda justru terjadi di salah satu Kabupaten di Kalsel. Kabupaten ini nampaknya belum terpengaruh kenaikan harga beras.

Di Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel, tak ada kenaikan harga beras yang berlebihan. Buktinya, mendekati bulan suci Ramadan 1445 hijriah, harga beras lokal cenderung mengalami penurun.

Beras lokal jenis Ciherang berada di angka Rp14.800 per kg pada Januari lalu. Namun, pada awal Maret ini, harga beras tersebut mengalami penurunan sekitar Rp800 atau stabil di harga Rp14.000 per kg.

Baca Juga: Sejumlah Rumah Di Desa Maradap Ludes Terbakar, Warga Bangun Tenda Darurat Buat Korban, Penyebab Kebakaran Masih Misteri

Ahmad Saufi, pedagang beras di Kecamatan Amuntai Tengah mengatakan untuk jenis beras lokal seperti beras Gambut mengalami penurunan harga yang cukup signifikan.

Sementara stok beras jualan Ramadan di tokonya dipastikan aman dan cukup. “Untuk harga memang ada kenaikan beberapa waktu lalu, tapi saat ini sudah stabil atau turun mencapai Rp800 per kg untuk jenis beras lokal non premium atau kemasan,” ujarnya Minggu (3/3/2024). 

Baca Juga: Masih Murah, Beras Premium Milik Bulog Tarakan Diburu Warga

Saufi berharap harga beras lokal tetap stabil agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya jelang bulan Ramadan yang tinggal menghitung hari. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten HSU, Kamaruddin mengatakan ada beberapa faktor harga beras lokal mengalami penurunan.

Dari informasi yang didapatkan di lapangan, penurunan harga tersebut dikarenakan pasokan beras lokal yang melimpah. Selain itu, musim panen berjalan lancar dan hasil panen memuaskan.

“Faktor pendukung itu, menghasilkan peningkatan produksi beras yang menyebabkan stabilitas pasokan beras lokal dan mengurangi kekhawatiran membeli secara berlebih,” jawabnya. Kamarudin juga mengimbau toko beras di HSU untuk tidak menimbun bahan pangan termasuk beras. 

Sebab dapat menimbulkan dampak negatif berlebihan kepada masyarakat.“Apabila ada oknum penjual yang nakal, bisa dikenakan sanksi, jadi diharapkan kerja sama para pedagang menciptakan iklim dagang yang baik di daerah ini,” pesannya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X