Punya program Banjarbaru terang, nyatanya sejumlah jalan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini gelap, dan banyak penerangan jalan umum (PJU) yang mati.
Berdasarkan pantauan Radar Banjarmasin, sejumlah PJU mati berada di Jalan A Yani Km 18 sampai Bundaran Liang Anggang. Begitu juga di Jalan A Yani Km 23 sampai depan Hotel Novotel, serta di Km 31 dan pertigaan Brimob hingga Bundaran Palam.
Salah satu warga di Jalan A Yani KM 18, Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, Arbain (48) mengaku sudah hampir dua pekan lampu PJU di sana mati total. "Lampunya mati sudah lama, termasuk lampu taman yang dekat bundaran Liang Anggang. Jadi kalau sudah sepi kendaraan, jalan terasa gelap," ujarnya, Selasa (19/3) malam.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Banjarbaru, Abdussamad mengatakan, matinya lampu PJU di beberapa titik dikarenakan cuaca dan getaran truk yang lewat. "Salah satu faktor kemungkinan karena cuaca dan getaran mobil yang lewat membuat komponen pada PJU rusak," katanya.
Lantas kenapa tidak segera diperbaiki? Samad mengaku pihaknya harus mendapat laporan dari warga, baik melalui aplikasi Si Nyarak maupun lewat whatshapp. "Sebenarnya banyak yang melakukan laporan, dalam sebulan ada sekitar 100 sampai 200 laporan. Tapi karena keterbatasan tim makanya bergantian memperbaiki, dan hampir kebanyakan laporan karena korsleting," jelasnya.
Saat ditanya tentang kelanjutan program Banjarbaru terang yang dibesut Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, Samad mengaku akan tetap menjalankannya.
Sebab, diakui Samad bahwa Banjarbaru terang ini memang jadi salah satu program prioritas wali kota. Sehingga ia memastikan akan memperbaiki PJU yang rusak tersebut.
“Pasti kamu perbaiki, tetapi harus menunggu giliran. Intinya silakan kalau ada PJU yang mati laporkan, sebab kami tidak bisa melakukan pengawasan keliling setiap hari, salah satunya karena keterbatasan petugas," tandasnya. (*)