Nenek yang dikabarkan hilang di Bantaran Sungai Bangkalaan Melayu, Kecamatan Kelumpang Hulu, ditemukan tak bernyawa dengan luka robek di beberapa bagian tubuhnya. Korban bernama Radiah, (67) dinyatakan dalam laporan hilang pada Sabtu (30/3) pagi.
Dari keterangan saksi di lapangan, nenek Radiah setiap paginya memang terbiasa ke bandara sungai belakang rumah. Baik untuk mencuci piring maupun mencuci pakaian. Namun, pada Sabtu (30/3) sekira 06.15 Wita, salah seorang saksi, Nor Asiah saat pergi ke warung melihat ke bantaran sungai ada sesuatu yang mencurigakan.
Yaitu ada cucian piring di titian kayu, namun tidak ada orangnya. Waktu itu ia langsung terpikir nenek Radiah.Asiah pun panik, menduga Nenek Radiah terjatuh ke sungai. Ia berusaha mencari korban ke bantaran sungai, ke rumah dan warung, namun korban tidak ada.
Di satu sisi, Kurnia, salah seorang saksi datang dan menceritakan bahwa ia mendengar suara sesuatu tercebur ke sungai. Saat itu keberadaan Kurnia sekira 30 meter dari lokasi kejadian.
Warga pun berdatangan. Saksi didampingi aparat desa pun akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Kelumpang Hulu.
Kapolres Kotabaru, AKBP Tri Suhartanto melalui Kapolsek Kelumpang Hulu, Ipda Agus Setiawan dalam laporannya menjelaskan, setelah adanya informasi dari masyarakat Polsek Kelumpang Hulu bersama Aparatur Pemdes Bangkalaan Melayu dibantu warga masyarakat langsung melakukan pencarian dan penyisiran korban dengan menggunakan Perahu Motor Ketinting.
Beberapa jam melakukan pencarian, sekitar pukul 17.28 Wita nenek yang dilaporkan hilang akhirnya ditemukan. Jaraknya sekira 2 Km dari TKP.
“Saat ditemukan, korban dalam keadaan meninggal dunia. Ditemukan beberapa mata luka terbuka, yaitu pada bagian lutut kaki kanan, bagian paha kaki kiri dan pada bagian betis kaki kiri,” ungkapnya.
Dari luka tersebut, tambahnya, kuat dugaan akibat gigitan atau diterkam buaya sungai.
“Mayat tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Sungai Kupang untuk dilakukan Visum Ett Reverentum. Namun dari koordinasi dengan pihak keluarga ahli waris sepakat untuk tidak dilakukan otopsi dan pihak keluarga ikhlas menerima kejadian tersebut,” tutupnya. (*)