Destinasi wisata di Banjarmasin belum berkembang sesuai ekspektasi. Kenyataannya, belum ada satu pun investor yang berminat menanamkan modal di sektor pariwisata Kota Seribu Sungai ini.
Seperti yang diakui Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banjarmasin, Ariyani. "Tapi kami terus mempromosikan pariwisata sungai kita yang sangat menguntungkan ini," ujarnya, belum lama tadi.
Dikatakannya, investasi tumbuh tinggi di sektor jasa dan perdagangan. Baginya itu wajar, mengingat Banjarmasin sejak dahulu sudah terkenal sebagai kota pelabuhan dan perdagangan.
Investor juga lebih meminati sektor jasa angkutan. "Usaha ekspedisi cukup besar, sesuai data perizinan yang masuk ke kami," ujarnya.
Investasi di pembangunan rumah sakit juga masih menjanjikan. "Selain itu sektor perhotelan, restoran, dan kafe yang tumbuh signifikan," terangnya.
Pada 2024 ini, Pemko Banjarmasin menargetkan investasi masuk sebesar Rp1,9 triliun. Atau naik Rp800 miliar dibanding target 2023.
Targetnya dinaikkan, sebab tahun kemarin investasi mencapai Rp1,6 triliun. Melebihi target. "Karena bisa melebihi target, maka ditetapkan menjadi Rp1,9 triliun," tutup Ariyani. (*)