• Senin, 22 Desember 2025

Pelayanan Konseling Tersedia di Setiap Puskesmas di Banjarmasin, Tapi Sayangnya...

Photo Author
- Senin, 20 Mei 2024 | 13:10 WIB
ilustrasi konseling
ilustrasi konseling

Melihat angka kasus bunuh diri di Kalsel yang dirilis Pusiknas Polri, Banjarmasin menjadi salah satu kota dengan temuan kasus bunuh diri yang cukup banyak.

Salah satunya, pada 30 April tadi. Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Banjarmasin Tengah. Korban masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kalsel. Penyebabnya, diduga lantaran cekcok dengan keluarga.

Lalu, apa upaya yang dilakukan Pemkot Banjarmasin untuk menekan angka kasus bunuh diri atau pencegahan gangguan kesehatan mental itu? 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) di Dinkes Banjarmasin, Emma Ariesnawati menjelaskan program konseling telah dibuka di seluruh puskesmas di Banjarmasin. Pelayanan konseling dilakukan dengan dua cara. Konseling secara verbal atau memberikan kuesioner Skrining SRQ 20 (Self Rating Questionnaire).

Emma menjelaskan, SRQ 20 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) untuk skrining gangguan psikiatri, serta keperluan penelitian. "Kuesioner ini pernah digunakan untuk Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 untuk menilai kesehatan jiwa penduduk Indonesia," ucapnya, Sabtu (18/5) tadi.

Baca Juga: Bunuh Diri Semakin Marak di Kalsel, Ahli: Mereka Hanya Perlu Didengar

Namun, Emma mengakui bahwa program konseling di puskesmas ini jarang dimanfaatkan warga. Lantaran tidak sepopuler layanan lainnya. "Kalaupun ada warga yang datang, hanya berbicara keluhan tidak bisa tidur," ungkapnya.

Demi memaksimalkan program konseling itu, petugas puskesmas menurutnya mau tak mau melakukan upaya jemput bola. Misalnya, mendatangi sekolah-sekolah. "Tujuannya untuk mendeteksi sedini mungkin indikasi gangguan kesehatan mental yang terjadi pada masyarakat. Dengan sasaran siswa di sekolah," ungkapnya.

Para siswa dijelaskan tentang gejala gangguan kesehatan mental. “Mengajak mereka berdiskusi dan menjadi pendengar yang baik," sebutnya.

 

Apabila ada temuan gangguan kesehatan mental yang mengarah ke tindakan bunuh diri, maka upaya penanganan melibatkan orang-orang terdekat. "Contoh, keluarga yang bersangkutan. Apabila tidak bisa ditangani di puskesmas, maka kami akan memberikan rujukan ke layanan khusus kejiwaan atau ke psikolog," tuntasnya.  (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X