Prokal.co, Menghadapi hari raya kurban Iduladha, pasokan sapi mulai tiba di Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih di Jalan Tembus Mantuil, Banjarmasin Selatan. Rabu (5/6), kondisi kesehatan sapi itu diperiksa Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin.
Kepala UPT RPH Basirih, drh Annang Dwijatmiko mengatakan, pemeriksaan hewan kurban menggunakan beberapa metode. Secara antemortem atau evaluasi visual dan fisik hewan.
"Pemeriksaan mulai dari kepala hingga genitalnya, lengkap atau tidak. Selanjutnya apakah ada cacat atau infeksi penyakit," katanya.
Meskipun hewan kurban datang secara bertahap, pihaknya menjamin tetap akan memeriksa semua hewan yang masuk ke RPH. Demi mengantisipasi penyakit pada hewan kurban.
"Saat ini masuk sebanyak 153 ekor di RPH. Dalam waktu dekat datang lagi 450 ekor," jelasnya. Ditanya apakah hewan kurban yang masuk bebas infeksi Brucellosis, Annang berani memastikan sudah bebas dari bakteri yang bisa menular dari hewan ke manusia tersebut.
Namun dia mengakui, banyak sapi yang terlihat kelelahan. Setelah melewati perjalanan panjang menuju Banjarmasin. Namun, ada saja hewan yang terpaksa dipotong segera karena kondisi kesehatannya semakin menurun.
"Wajar saja, yang dipotong ini bisa untuk kebutuhan daging segar di pasar, sisanya untuk stok kurban," tutup Annang. Diketahui, harga sapi kurban tahun ini mengalami kenaikan. Kenaikan ini disebabkan adanya perbedaan pengantaran dari tahun sebelumnya. Tahun lalu pengiriman menggunakan tol laut, sedangkan tahun ini menggunakan kapal kargo.
"Kenaikan itu karena pengiriman sekarang menggunakan kargo," jelas salah seorang pedagang sapi di Banjarmasin, Hidayat.
Dia menyebut harga sapi kurban di tempatnya mulai dari harga Rp15 juta sampai Rp80 juta. Paling murah jenis sapi Bali, sedangkan paling mahal adalah sapi limosin.
Hidayat melihat permintaan sapi kurban pada tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. "Tidak ada penurunan, tapi hanya ada kenaikan ongkos saja," ujarnya. (*)