Padi Apung di Desa Banyu Hirang, Amuntai Selatan, HSU yang siap dipanen. M. Akbar/Radar Banjarmasin.
Prokal.co, AMUNTAI - Padi apung di Desa Banyu Hirang, Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) akhirnya berhasil dipanen.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian HSU, Noor Ilham menjelaskan, padi apung adalah solusi dari lahan persawahan HSU yang beberapa tahun terakhir terus terendam air.
"Ini salah satu alternatif. Penerapannya hasil kerja sama Pemkab HSU dan Bank Indonesia (BI)," katanya, Kamis (6/6/2024).
Tahun ini, tambah Ilham, konsep serupa akan dicoba di desa-desa lain. “Semoga bisa memotivasi petani. Walaupun lahannya berair masih tetap produktif," ujarnya.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Amuntai Selatan, Fadil menambahkan, padi apung menggunakan gabus sebagai wadah pelampung padi.
“Kelebihan konsep ini, petani dapat menanam padi di atas lahan tergenang. Sementara metode konvensional harus menunggu air surut untuk memulai proses tanam,” jelasnya.
Walaupun diakuinya, dari segi ongkos bjaya apung lebih mahal dibanding metode konvensional. Sebab petani harus menyiapkan gabus pelampung untuk media tanam.
Hitung-hitungan Fadil, dari 300 gabus bisa menghasilkan 600 kilogram padi. (*)