• Senin, 22 Desember 2025

Banjir Rendam Persawahan di Tanbu dan Kabupaten Banjar, Waspada Terjadi Ini

Photo Author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 11:30 WIB
TERENDAM: Salah satu area persawahan di Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu terendam banjir.
TERENDAM: Salah satu area persawahan di Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu terendam banjir.

 

Banjir merendam persawahan di dua kabupaten di Kalsel. Krisis pangan patut diwaspadai

 

BATULICIN - Banjir di Tanah Bumbu membawa dampak signifikan pada sektor pertanian. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Tanbu memperkirakan kerugian sementara mencapai Rp10 miliar lebih. Kerugian ini diakibatkan kerusakan lahan sawah dan tanaman padi yang terendam banjir. Perkiraan ini didasarkan pada kerusakan lahan dan tanaman padi dengan lokasi sembilan dari 12 kecamatan yang terendam banjir.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Tanbu, Robby Candra menjelaskan kerugian dihitung berdasarkan fase-fase tanaman yang terdampak banjir. Fase yang paling mengalami kerugian besar adalah fase generatif dengan nilai Rp8,12 miliar. Berikutnya fase panen Rp910 juta, fase vegetatif Rp1,81 miliar, dan fase persemaian Rp34,5 juta.

Luasan lahan yang terdampak banjir juga dihitung per fase, yaitu 140,12 hektare di fase panen, 1.354 hektare di fase generatif, 453 hektare di fase vegetatif, dan 115 hektare di fase persemaian.

Robby memprediksi kerusakan pada fase persemaian dan generatif karena durasi banjir yang lama. “Padi di fase vegetatif masih dipantau dengan harapan air segera surut, dan tanaman dapat kembali tumbuh,” ujar Robby.

Kepala DKPP Tanbu, Hairuddin mengatakan berdasarkan data dinasnya, lahan pertanian yang terendam banjir terluas berada di Kecamatan Satui. Lahan padi di wilayah ini berusia 110 hari setelah tanam, dan sebagian besar siap panen. "Kami akan mendata petani yang gagal panen terlebih dahulu. Kemudian memberikan bantuan bibit kepada mereka," kata Hairuddin.

Ribuan Hektare Terancam di Kabupaten Banjar

Ribuan lahan pertanian di Kabupaten Banjar terancam gagal panen. Lahannya juga terendam banjir. Petani Desa Keramat, Kecamatan Martapura Timur, Jalaludin mengungkapkan telah menanam benih padi. Namun, semuanya sudah terendam karena guyuran hujan. "Sudah ditanami, tapi airnya naik terus," ucapnya pasrah. 

"Kalau sampai sepuluh hari lamanya terendam, bibit padi yang baru ditanam ini akan mati," ungkapnya. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Warsita menyebut pihaknya akan mengupayakan pembagian benih kepada petani untuk meminimalkan kerugian. "Lahan pertanian yang terendam sekitar 1.088,5 hektare, dari 49.000 hektare keseluruhan yang ada di Kabupaten Banjar," ucapnya, Kamis (13/6). 

Warsita menyebut dari ribuan hektare lahan pertanian yang terendam itu berada di Kecamatan Martapura Timur, Martapura Kota, Astambul. "Martapura Barat paling banyak sekitar 779 hektare," bebernya.

Warsita mengatakan pihaknya akan menginventarisir luasannya setelah banjir surut. "Baru kita bisa menentukan dari 1.088,5 hektare ini kalau memang sudah puso, maka akan kita ajukan Kementerian Pertanian untuk pemberian bantuan benih,” jelasnya. (*)

 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X