• Senin, 22 Desember 2025

Durasi Kemarau di Kalsel Lebih Pendek dan Basah, BPPD Banjarbaru Tetap Waspada Bencana Ini

Photo Author
- Jumat, 5 Juli 2024 | 15:15 WIB
DIRUNDUNG MENDUNG: Gumpalan awan hitam menyelimuti Kota Banjarbaru pada Kamis (4/7/2024). (FOTO: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)
DIRUNDUNG MENDUNG: Gumpalan awan hitam menyelimuti Kota Banjarbaru pada Kamis (4/7/2024). (FOTO: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)

 

Di Kalsel harus tetap siaga menanggulangi bencana di masa peralihan musim saat ini. Stasiun Iklim (Staklim) Syamsudin Noor memprediksi di Kalsel akan menghadapi fenomena La Nina lemah pada musim kemarau tahun ini.

Ketua Pokja Pengelolaan Data dan Informasi di Staklim Banjarbaru, Wiji Cahyadi menyebutkan kondisi itu membuat Banua mengalami musim kemarau yang berbeda pada tahun 2023. Kemarau tahun ini, memiliki durasi lebih pendek dari biasanya.

Baca Juga: Jabatan Ketua KPU Banjarbaru Berganti, Bantah Dikudeta

Bahkan, potensi kemarau lebih cenderung ke normal. “Artinya, kalau kita melihat dari curah hujan, normal tidak seperti tahun sebelumnya. Tahun ini, lebih basah,” ujar Wiji. Meski diprediksi lebih basah, Wiji meminta masyarakat harus tetap waspada terhadap segala potensi bencana. Terutama saat memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus-September.

“Puncaknya di bulan Agustus berada di wilayah bagian barat, dan bulan September bagian timur Kalsel,” sebutnya. Kondisi itu sudah ditindaklanjuti jajaran Pemko Banjarbaru, Selasa (2/7) tadi. BPBD bersama instansi terkait dan seluruh relawan di Kota Banjarbaru sudah melaksanakan Apel Siaga Bencana 2024.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru, Zaini mengatakan pihaknya tetap menyiagakan seluruh personel yang ada. Meski pihaknya sudah mengetahui bahwa musim kemarau yang dihadapi tahun ini lebih basah. Hal itu dilakukan lantaran sejumlah hasil pemetaan, ada tiga wilayah di Banjarbaru sangat rawan terjadi karhutla.

“Kalau kebakaran hutan dan lahan terjadi di Landasan Ulin, maka di Cempaka ada potensi banjir. Termasuk genangan air yang harus kita antisipasi,” banding Zaini.

Dengan menetapkan status Siaga Bencana. BPBD Banjarbaru kembali merapatkan barisan. Termasuk dengan mendirikan Posko Induk Siaga Bencana.“Personel kita paling tidak ada sekitar 40 orang. Di induk sendiri untuk berjaga 1×24 jam standby dengan TNI Polri, serta relawan-relawan lainnya,” terangnya.

BPBD Banjarbaru juga memaksimalkan sarana prasarana untuk memfokuskan penanganan sebelum terjadinya bencana banjir. “Karena semua kemungkinan bencana bisa saja terjadi kapanpun. Kami harus tetap bersiaga,” tegasnya. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X