Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor bakal memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin. Berkaitan dengan fenomena mabuk kecubung yang terjadi di Kalimantan Selatan, termasuk di Banjarmasin. Dari puluhan pasien yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, paling banyak berasal dari kota ini.
"Dan masyarakat bisa mengetahui secara jelas tentang apa yang dikhawatirkan," kata Arifin. Diwartakan sebelumnya, hingga Ahad (14/7), pasien yang dirawat karena diduga mabuk kecubung mencapai 49 orang. Dua di antaranya meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun, puluhan pasien pasien yang dirawat diduga diakibatkan karena mengonsumsi bahan lain. Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kalsel mengatakan, mereka bukan mabuk kecubung. Melainkan akibat menenggak pil putih tanpa merek tanpa logo.
"Sejauh yang kami ketahui fenomena ini bukan hanya dipicu kecubung. Tapi, karena dicampur dengan zat adiktif lain," kata dr Tabiun. Apa pil putih itu belum diketahui. Sebab masih menunggu hasil uji sampel di Laboratorium Forensik Mabes Polri di Surabaya.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Banjarmasin, dr Tabiun Huda memastikan telah menyiagakan puskesmas dan RSUD Sultan Suriansyah. "Sejauh yang kami ketahui fenomena ini bukan hanya dipicu kecubung. Tapi, karena dicampur dengan zat adiktif lain," kata dr Tabiun. (*)