Pergaulan bebas dan penyalahgunaan obat terlarang di kalangan remaja dinilai sudah sangat memprihatinkan. Setelah geger mabuk kecubung, masyarakat Banjarmasin terhenyak oleh kasus pembuangan bayi. Bahkan, untuk Juli 2024 saja, terjadi dua kasus pembuangan bayi. Bayi pertama selamat, yang kedua nasibnya tidak seberuntung itu.
"Pergaulan remaja kita sekarang sudah memprihatinkan," kata Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin, Mathari, (29/7). Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berani menyebutkan, 70 persen remaja usia sekolah sudah mengenal pacaran. Bukan hanya sekadar pegang tangan atau berciuman, bahkan sebagian sudah berani berhubungan badan.
Mathari meminta para ibu PKK untuk memperhatikan masalah sosial ini. Berikan edukasi kepada masyarakat dan perkuat peran pengawasan keluarga.
"Orang tua harus berperan aktif mengawasi putra-putrinya. Pihak sekolah juga selalu mengingatkan anak didiknya agar tidak tidak terjerumus pada pergaulan bebas serta terjerat narkoba. Sebab itu dapat merusak masa depan mereka," ujarnya.
Dia juga mengimbau remaja agar pandai memilih teman. Dan pandai dalam memilih tren yang ingin diikuti. "Pemerintah, orang tua serta pihak sekolah untuk memberikan pemahaman tentang risiko pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan kenakalan remaja lainnya," tutup Mathari.