Jalan nasional Amuntai-Kelua mengalami ambles. Tepatnya di Desa Sungai Turak, Kecamatan Amuntai Utara, Hulu Sungai Utara. Aktivitas lalu lintas di lokasi diberlakukan buka tutup. Kendaraan bertonase berat tidak disarankan melalui jalan trans Kalimantan tersebut. Panjang jalan yang ambles, diperkirakan kurang lebih 50 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) HSU, Amos Silitonga mengatakan pihaknya sudah turun ke lokasi. “Peninjauan ke lapangan jalan ambles juga dihadiri PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Ruas Jalan Nasional Amuntai-Kelua Bapak Trisna,” ujar Amos Silitonga.
Termasuk dihadiri unsur Dishub HSU, Satlantas Polres HSU. “Koordinasi kita lakukan di lokasi jalan longsor agar stakeholder terkait langsung melihat objek yang perlu penanganan, dan menghindari longsor lebih parah. Jadi ada solusi,” sampainya.
Hari ini, lanjut Amos, rencananya tim teknis dari Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Selatan akan turun untuk mengevaluasi dan menentukan langkah penangan konstruksi yang sangat teknis.
“Jalan ini adalah salah satu urat nadi perekonomian di wilayah Banua Enam dan lintas provinsi. Jadi, sangat vital fungsinya untuk kelancaran arus logistik dan pergerakan antar daerah,” terangnya.
Kasat Lantas Polres HSU, Iptu Yuwono mengatakan pihaknya sudah melihat ke lokasi bersama unsur terkait. “Kami dari Satlantas Polres HSU sudah membuat informasi di medsos agar masyarakat berhati-hati melalui jalan ambles tersebut. Mobil tonase berat diharapkan memilih jalur alternatif lainnya,” sampainya, mewakili Kapolres HSU AKBP Meilki Bharata.
Untuk diketahui, pada akhir Agustus 2023 lalu, jalan tersebut juga ambles. Badan jalan runtuh ke aliran Sungai Tabalong. Saat itu hanya bisa dilalui satu sisi saja. Selanjutnya Satker Balai Pelaksana Jalan Nasional wilayah Kalimantan Selatan melaksanakan perbaikan. Namun belum sampai setahun, jalan tersebut ambles lagi.
Kendaraan bermotor baik roda dua dan empat masih dapat melalui jalan tersebut. Meski arus lalu lintas harus bergantian.(*)