Sebagian teras bangunan SDN Mawar 7 di Banjarmasin Tengah rusak dan ambles. Lantai keramik di depan ruang kelas I B ambles. Kini hanya tampak genangan air di kolong bangunan. Membuat tiang-tiang tangga di sekolah dua lantai itu tampak menggantung.
Kepala sekolah Latif Gabaruddin menceritakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (14/8). Saat siswa-siswi sedang mengikuti upacara peringatan HUT Pramuka di halaman sekolah. "Saat penjaga sekolah ingin menutup pintu kelas, tiba-tiba saja teras itu ambles. Sebelumnya tidak ada tanda-tanda," katanya.
Beruntung, meski sempat terjebak, si penjaga sekolah tidak mengalami cedera. Latif menduga, teras itu ambles karena faktor usia dan tak kuat menahan bebas di atasnya.
"Pada 2012 ada pengecoran dan pemasangan keramik. Saya kira itulah yang membuat bebannya menjadi terlalu berat," duganya. "Belajar mengajar masih bisa. Ruang kelas I B masih bisa digunakan. Anak-anak bisa masuk melalui ruang kelas sebelahnya," tutupnya.
Terpisah, Plt Kepala Disdik Banjarmasin, Ahmad Baihaqi mengatakan dari hasil peninjauan ke lokasi terlihat pondasi itu menggunakan kayu biasa, bukan ulin. Sehingga tak kuat menahan beban di atasnya yang dicor semen dan dilapis keramik.
"Perbaikan sudah mulai dikerjakan. Baik teras yang ambles juga teras yang bergelombang," ujarnya. Perbaikan itu menggunakan dana taktis. Dana ini hanya bisa digunakan untuk situasi darurat. "Dengan nominal anggaran perbaikan di bawah Rp200 juta," ungkapnya.
Pantauan Radar Banjarmasin, tak hanya bagian teras yang rusak dan bergelombang. Melirik ke bagian dalam kelas, lantainya juga tampak bergelombang. Salah satunya ruang kelas V A. Soal itu, Baihaqi mengakui Disdik belum bisa memperbaikinya lantaran ketiadaan anggaran. "Jadi, perbaikan kami fokuskan ke terasnya dulu," ujarnya.
Lebih jauh, Baihaqi menambahkan, dari 208 sekolah yang berada di bawah naungan Disdik, sekitar 60 persen akan mendapat anggaran perbaikan pada tahun 2024 ini.
Namun akibat refocusing APBD, rencana itu menjadi tertunda. "Tapi tahun 2025 mendatang akan kami usulkan kembali. Perkiraan anggarannya mencapai Rp105 miliar," tutupnya. (*)