Luas lahan yang hangus akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mencapai 151 hektar.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kalsel, Pormadi mengatakan dari data yang dihimpun Pusdalops BPBD Kalsel, per 14 September 2034 angka tersebut merupakan akumulasi luas lahan yang membakar lahan di 9 kabupaten/kota di Kalsel.
Dari jumlah tersebut, lebih setengahnya merupakan lahan kosong di wilayah Kota Banjarbaru yang mengalam 40 kejadian karhutla dengan total lahan yang hangus mencapai 78,147 hektar.
Kemudian disusul Kabupaten Banjar terjadi 18 kali karhutla dengan total luasan lahan yang terbakar mencapai 23,522 hektar. 14 karhutla terjadi di Kabupaten Tanah Laut (Tala) yang menghanguskan 26 hektar lahan.
“Selebihnya, karhutla terjadi di 5 kali di Kabupaten HSU, di Kabupaten Batola empat kali karhutla, di Kabupaten HST 2 kali. Lalu di Kabupaten HSS, Balangan, dan Tanbu masing-masing terjadi tiga kali Karhutla," ungkap Pormadi, Minggu (15/9/2024) malam.
Data tersebut dibenarkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik di BPBD Kota Banjarbaru, Ma'ruf Rijani. Ia menjelaskan puluhan lahan terbakar merupakan hasil penjumlahan dampak Karhutla di lima kecamatan. "Itu berdasarkan penjumlahan luas dampak dari 46 kejadian Karhutla di Kota Banjarbaru," katanya.
Karhutla paling banyak terjadi di Kecamatan Cempaka dengan 17 kejadian.
Jumlah itu disusul oleh Kecamatan Landasan Ulin sebanyak 14 kali, Liang Anggang 10 kali, Banjarbaru Selatan 4 kali, dan Banjarbaru Utara sekali.
"Sedangkan lahan yang paling terdampak Karhutla paling luas di Liang Anggang, yakni mencapai 28.31 Hektare," jelasnya. (*)