• Senin, 22 Desember 2025

BNPB Kirim Empat Helikopter ke Kalsel, Buat Antisipasi Karhutla

Photo Author
- Selasa, 17 September 2024 | 09:30 WIB
BANTUAN: Salah satu bantuan helikopter dari BNPB untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tiba di Bandara Syamsudin Noor, Minggu (15/9/2024). (Foto: BPBD Kalsel)
BANTUAN: Salah satu bantuan helikopter dari BNPB untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tiba di Bandara Syamsudin Noor, Minggu (15/9/2024). (Foto: BPBD Kalsel)

 

 Empat unit helikopter didatangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel. Keempatnya tiba di Bandara Syamsuddin Noor secara bertahap.

Empat heli itu, dua diantaranya adalah heli patroli tipe AS355F1 dan Heli water bombing tipe MI8. Keduanya tiba pada Minggu (15/9/2024). Sedangkan dua heli lain adalah heli water bombing tipe Blackhawk yang direncanakan tiba Senin (16/9/2024), dan heli patroli tipe Cessna yang rencana tiba pada Kamis (19/9/2024).

Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah menerangkan, bantuan helikopter ini merupakan hasil usulan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor ke BNPB untuk mencegah sejak dini karhutla dan mitigasi dampaknya.

“Ternyata langsung direspons cepat pemerintah pusat. Empat heli didatangkan untuk membantu mitigasi Karhutla,” terang Suria. Dia menyampaikan, usulan gubernur perihal bantuan empat heli ini, ditandatangai pada 29 Agustus lalu. Isi suratnya adalah untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla di Kalsel.

“Respons BNPB begitu cepat. Tahap pertama dikirim dua dulu, yakni heli patroli tipe AS355F1 dan heli water bombing tipe MI8,” paparnya.

Bantuan heli ini begitu penting untuk operasional penanggulangan Karhutla. Khususnya di kawasan yang sulit dijangkau personel darat. Maka dengan heli water bombing ini, pemadaman bisa dilakukan.

“Dengan bantuan heli ini. Upaya pencegahan dan mitigasi akan lebih maksimal,” imbuhnya.

Melakukan mitigasi karhutla, sebelumnya pihaknya juga sudah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC). Upaya ini pun akan kembali diusulkan, mengingat berdasarkan analisa BMKG, awan masih berpotensi untuk hujan buatan. “Usulan ini juga kami sampaikan ke pemerintah pusat. Semoga dilakukan Kembali OMC lanjutan,” tutup Suria. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X