Kekeringan melanda kawasan Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar. Para warganya membutuhkan bantuan air bersih.
MARTAPURA - Dalam dua bulan terakhir, suplai bantuan air bersih dari BPBD Kabupaten Banjar menjadi satu-satunya harapan Pondok Pesantren (Ponpes) Takhashush Diniyah untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Pengelola Asrama Putri di Ponpes tersebut, Baihaki membenarkan krisis air bersih ini. Ponpes di Desa Kampung Baru ini terdampak musim kemarau. Sumber air yang biasa digunakan para santri sudah tidak layak konsumsi. Air sungai di sekitar ponpes sudah berubah rasa menjadi asin, lantaran tercampur rembesan air laut.
Padahal air bersih sangat diperlukan bagi santriwatinya untuk minum dan memasak di asrama. “Di asrama putri saja misalnya, ada 130 santriwati yang perlu air bersih,” ungkap Baihaki.
Beruntung, pihaknya kebagian mendapat bantuan air bersih dari Pemkab Banjar. Dengan durasi 3 kali dalam seminggu, distribusi air bersih oleh BPBD Banjar dinilai cukup membantu memenuhi keperluan harian para santriwati. “Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan bantuan ini,” katanya.
Kondisi kekeringan itu dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik di BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto. Per 18 September ini saja, ungkap Yayan, BPBD Banjar sudah menyuplai air bersih ke ponpes tersebut sebanyak 12 kali.
“Kalau ditotal jumlah air yang disalurkan ke Pondok Pesantren Takhashush Diniyah sebanyak 19.000 liter dengan waktu pengantaran tiga kali dalam seminggu,” ungkap Yayan, Kamis (19/9) malam.
Bantuan air bersih, tambah Yayan, juga diberikan kepada warga sekitar ponpes maupun warga di tiga desa lainnya di Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar. Tepatnya di Desa Muara Halayung, Babirik dan Haur Kuning.
“Kalau ditotal semuanya, jumlah bantuan air bersih yang disuplai ke tandon-tandon khusus di Kecamatan Beruntung Baru sudah mencapai 295.200 liter,” pungkasnya.(*)