Di Gang Swadaya Pekapuran Raya, Banjarmasin Timur, seekor ayam kampung bernama Cimung jadi pusat perhatian. Bukan karena suaranya merdu atau bulunya cantik, tapi karena punya empat kaki.
Pemiliknya, Muhriansyah (32) tidak pernah menyangka ayam peliharaannya bakal jadi bahan perbincangan. Sejak menetas sekitar 25 hari lalu, Cimung langsung mencuri perhatian.
"Usai menetas, ternyata ada yang berbeda. Satu dari dua ayam yang bertahan ternyata kakinya empat,” kata Muhri, panggilan akrabnya, Rabu (2/10/2024). Muhri sudah lima tahun menggeluti bisnis ternak ayam.
Ini pertama kalinya ia melihat hal semacam ini. Karena unik, Cimung sekarang ditempatkan ke kandang khusus depan rumah. Tujuannya supaya lebih aman. Ia khawatir kalau Cimung dicampur sama ayam lain, malah tidak bisa bertahan lama. Namun, sejauh ini si Cimung tumbuh sehat dan kedua kaki tambahannya tampak berfungsi, meski tidak sepenuhnya normal.
Keunikan Cimung segera tersebar, hingga membuat kepo banyak orang. Beberapa orang bahkan silih berganti merayu untuk membeli Cimung. Mereka tidak hanya dari Banjarmasin, tetapi juga dari Pulau Jawa.
Bahkan ada penawar yang berani membayar hingga Rp 3 juta. Namun, Muhri masih belum mau melepas ayam unik ini. "Ada yang sudah nawar tiga juta, tapi belum cocok. Masih ingin merawat dulu sambil lihat ada tawaran lain,” ungkapnya. (*)