• Senin, 22 Desember 2025

Kasus Tuberculosis di Kabupaten Banjar Terbilang Tinggi

Photo Author
- Kamis, 17 Oktober 2024 | 13:00 WIB
JALANI PEMERIKSAAN: Seorang masyarakat tengah melakukan rontgen untuk mengetahui menderita penyakit TBC atau tidak.
JALANI PEMERIKSAAN: Seorang masyarakat tengah melakukan rontgen untuk mengetahui menderita penyakit TBC atau tidak.

Kasus penyakit Tuberculosis (TB) jadi atensi Pemkab Banjar. Mengingat, jumlah penderita penyakit yang menyerang paru-paru ini masih terbilang tinggi.

      **
MARTAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) telah menghimpun data statistik sebaran kasus penyakit TB di Kabupaten Banjar. Total kasus TB di Kabupaten Banjar tahun 2023, tercatat sebanyak 1.010 kasus. Paling banyak berada di Kecamatan Martapura dengan 400 kasus. Berikutnya, Kertak hanyar 103 kasus, dan Karang Intan dengan 104 kasus.

Di tahun yang sama, angka penderita TB yang tercatat oleh Yayasan Bekantan TB bahkan lebih banyak dari data BPS, yakni 1.172 kasus. Per September 2024, mereka mencatat sudah ada sebanyak 992 kasus penyakit TB di Kabupaten Banjar.

Baca Juga: Astaga Viral..!! Ada Video Syur Diduga Remaja di Kabupaten Balangan, Kapolres Beri Imbauan

Project Manager Yayasan Bekantan TB Kalsel, Helmi mengakui bahwa penyakit Tuberkulosis masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. “Baik di tingkat nasional maupun di daerah, termasuk di Kabupaten Banjar,” ungkapnya.

Menurutnya, TB merupakan penyakit yang memerlukan perhatian serius, lantaran tidak hanya memengaruhi kesehatan individu, juga berdampak besar pada kualitas hidup masyarakat secara umum.

Bahkan, jumlah kasus TB di Kabupaten Banjar tahun 2024 itu, kemungkinan besar akan terus bertambah seiring dilakukan upaya tracking dari dinas terkait. “Tahun 2024, ada 922 kasus TB yang masih on track (berjalan, red),” ujarnya.

Atas dasar hal itu, ormas yang berisi para penyintas penyakit TB di Kalsel ini menginisiasi pembentukan tim khusus untuk menanggulangi masalah penyakit TB di Kabupaten Banjar.

Langkah itu, kata Helmi, sudah disampaikan secara rinci dalam acara Inisiasi Forum Lintas Sektor Pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TB di Kabupaten Banjar, pada Selasa, 24 September 2024 lalu. Tujuannya untuk menggali problem yang terjadi, untuk menerapkan implementasi Peraturan Bupati Kabupaten Banjar nomor 47 tahun 2022 tentang Penanggulangan TB di Kabupaten Banjar.

Di sana dilakukan pemaparan materi dan update kebijakan penanggulangan TB Indonesia dan Provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu, juga ada paparan mengenai penganggaran kegiatan percepatan penanggulangan TB untuk semua lintas sektor di Kabupaten Banjar.

Setiap pemaparan materi juga dilakukan diskusi dan tanya jawab untuk membahasnya. “Ini merupakan inisiasi melakukan pembentukan awal tingkat Kabupaten Banjar untuk Peraturan Bupati Kabupaten Banjar,” jelasnya.

“Pada Oktober (2024, red) ini, rencananya akan ada aksi daerah untuk membuat semacam pokja penanggulangan TB. Semua SKPD Kabupaten Banjar akan dilibatkan,” tambahnya. Helmi menjelaskan bahwa sampai saat ini ada beberapa desa yang sudah menganggarkan untuk penanggulangan TB.

Ia berharap bisa terbentuknya semacam gugus tugas tingkat kecamatan untuk penanggulangan TB di Bumi Barakat. “Dengan adanya gugus penanggulangan TB di tingkat kecamatan, maka unsur pemerintah di kecamatan bisa memberikan instruksi kepada desa agar menganggarkan untuk insentif penyuluh kader TB,” tegasnya.(*)

 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X