DPRD Kota Banjarmasin mewanti-wanti direksi Perumda Pasar Baiman untuk menjalankan perusahaan sesuai program kerja yang direncanakan dan mampu menghasilkan pemasukan bagi daerah.
Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi II, Hilyah Aulia usai pertemuan dengan direksi dan dewan pengawas perusahaan umum daerah tersebut, Rabu (15/1/2025) siang.
“Saya sudah tekankan pada ketiga direktur, selain sarana dan pengelolaan bisnis, yang mereka jalankan adalah untuk memberikan pemasukan bagi daerah,” ujar Hilyah.
Pesan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Banjarmasin ini cukup beralasan. Mengingat penyertaan modal yang dikucurkan dari APBD kepada perusahaan tersebut tidak sedikit.
Komisi II akan melakukan evaluasi secara berkala sejauh mana progres bisnis dan pengembangan bisnis yang telah direncanakan. Begitu pula ketika Pemko Banjarmasin membentuk Perumda Pasar Baiman, tujuannya untuk memberikan mencari pemasukan bagi daerah.
“Jangan sampai Perumda Pasar Baiman bernasib sama dengan PD Pasar dahulu (yang bangkrut dan ditutup),” tandasnya. Sementara ini dewan belum bisa memberikan penilaian terhadap kualitas performa pengelolaan perumda, karena baru saja beroperasi.
“Jika hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, bisa saja dihentikan kucuran penyertaan modal bagi Perumda Pasar Baiman,” tegas Hilyah.
Di bawah tekanan, Direktur Utama Perumda Pasar Baiman, Muhammad Abdan Syakura mengaku optimistis. “Sangat optimis,” ucapnya kepada wartawan usai pertemuan dengan dewan.
Pihaknya sudah menyiapkan program kerja jangka pendek, menengah, dan panjang. Salah satu program jangka pendek yang akan dikerjakan dalam waktu dekat adalah mewujudkan pasar bersih.
Di tengah persaingan antara pasar konvensional dengan marketplace, dia yakin kondisi pasar yang bersih, aman dan nyaman dapat menghidupkan kembali pasar konvensional. “Perumda nantinya juga akan menjadi penyedia bahan pokok,” pungkas Abdan.(*)
