• Senin, 22 Desember 2025

Sudah Sepekan Banjarbaru Terendam, Pemko Bentuk Tim Kaji Banjir

Photo Author
Indra Zakaria
- Sabtu, 1 Februari 2025 | 10:19 WIB
TERENDAM: Banjir yang masih merendam Peramuan, Kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kecamatan Liang Anggang. (Foto: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)
TERENDAM: Banjir yang masih merendam Peramuan, Kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kecamatan Liang Anggang. (Foto: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)

Sepekan lebih sudah sejumlah wilayah di Banjarbaru terendam banjir. Tercatat ada 841 rumah terdampak, meliputi 927 kepala keluarga (KK) dan 2.855 jiwa.

Melihat kondisi ini, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin menegaskan, pemerintah akan terus berupaya untuk melakukan penanganan.

Baca Juga: Ada 732 Hektare Pertanian di Kalsel Terdampak Banjir, Paling Luas di Kabupaten Ini

Ia menyebut, Pemko Banjarbaru telah membentuk tim untuk mengkaji penanganan banjir. "Tim ada di Dinas PUPR. Jika diperlukan normalisasi sungai atau pembangunan embung di titik-titik rawan banjir, kami akan segera melakukannya,” sebutnya.

Dengan beberapa rumah masih tergenang dan mengharuskan beberapa warga mengungsi, Aditya memastikan, warga tetap mendapatkan bantuan hingga nantinya kembali beraktivitas seperti biasa.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari menyoroti penyaluran bantuan yang belum merata.

Kondisi ini ia temukan di daerah Awang Peramuan, Kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kecamatan Liang Anggang. “Padahal proses distribusi bantuan sudah seminggu dijalankan, tapi warga di sana belum dapat,” ungkap Emi. Karena itu, ia menyarankan agar Pemko Banjarbaru mencari data warga terdampak banjir ke pihak kelurahan. Supaya bantuan banjir bisa merata.

Banyak Keluhkan Gatal-gatal


Belum surutnya banjir membuat banyak warga yang terdampak mengeluhkan gatal-gatal.

“Kami mendapatkan laporan warga yang gatal-gatal karena jamur, dan langsung kami beri bantuan salep," kata Kepala Puskesmas Liang Anggang, dr Nani Andriani.

Baca Juga: Banjar Masih Dikepung Banjir: Pengaron Mulai Surut, Martapura Makin Dalam, Penyaluran Bantuan Dikeluhkan

Dijelaskannya, sejak air mulai naik, petugas kesehatan sudah berada di lapangan untuk memeriksa kesehatan warga. Namun belum ditemukan kasus penyakit serius seperti diare, terutama pada anak-anak.

“Sampai sekarang permintaan obat yang paling banyak adalah salep. Kemudian obat-obatan standar seperti hipertensi,” tambah Nani.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X