• Senin, 22 Desember 2025

Miris, Diam-Diam HIV Sudah Renggut 15 Nyawa di Banjarbaru, 21 Kasus Baru Ditemukan

Photo Author
- Selasa, 29 April 2025 | 11:15 WIB
ilustrasi hiv aids
ilustrasi hiv aids

Setahun terakhir, ada 15 Orang dengan HIV (ODHIV) di Banjarbaru dilaporkan meninggal dunia. Mereka tak sanggup menahan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh tersebut. Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Banjarbaru, Edi Sampana mengatakan, khusus tahun ini ada empat ODHIV yang meninggal dunia. Sedangkan 11 lainnya wafat pada 2024 lalu.

“Keempat orang yang baru wafat itu merupakan warga Banjarbaru, ada yang pasien lama dan baru. Mereka dulu tertular karena hubungan kelamin tanpa kondom,” jelas Edi.

Baca Juga: Kepala Dinkes Pontianak Bilang Pengidap HIV Dominan Lelaki Usia Produktif

Ia mengaku miris dengan pertumbuhan ODHIV di kota ini, sebab dari 87 orang yang terdeteksi positif HIV pada 2024 lalu, 44 diantaranya bukan warga Banjarbaru. Menurutnya, hal ini terjadi karena masih ada yang malu-malu memakai kondom ketika berhubungan seks. Selama pola pikir ini masih terjadi, maka ODHIV di Banjarbaru akan terus bertambah.

“Banyak orang tidak tahu bahwa kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tapi juga untuk mencegah risiko penularan HIV, sifilis, GO, Hepatitis B, Hepatitis C dan penyakit kelamin lain yang terjadi ketika berhubungan seksual,” tekannya.

Baca Juga: Ada 11 Kasus Baru HIV/Aids Sepanjang 2024 di Balangan, Penderitanya Ada Ibu Hamil Hingga Penjaga Warung,

Terkait penanganan ODHIV, ia menyampaikan, Pemko Banjarbaru telah menyediakan obatnya secara gratis di seluruh puskesmas. "Pasien diberi obat yang harus dikonsumsi setiap hari, dengan dosis sekali atau dua kali sehari," ucapnya.

Namun, Edi mencatat ada banyak pasien yang tidak rutin mengonsumsi obat karena bosan atau merasa sudah membaik. “Ini sangat berbahaya, karena jika pengobatan dihentikan, kondisi mereka bisa semakin memburuk dan berisiko kematian,” ujarnya.

21 Kasus Baru Ditemukan

Selain korban meninggal dunia yang terus bertambah, jumlah kasus HIV di Banjarbaru juga meningkat. Dinas Kesehatan Banjarbaru melaporkan, 21 orang terdeteksi positif HIV pada periode Januari hingga Maret 2025, setelah 3.674 orang mengikuti tes HIV.

Dari jumlah tersebut, 7 orang merupakan warga Banjarbaru dan 14 lainnya berasal dari luar kota. Sebagian besar yang terinfeksi HIV berada pada usia produktif atau di atas 20 tahun. Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Banjarbaru, Edi Sampana menjelaskan, tes HIV kini menjadi bagian dari program deteksi dini yang wajib diikuti oleh ibu hamil, calon pengantin, dan warga binaan di Lapas.

Tes HIV juga tersedia untuk masyarakat umum yang ingin memeriksakan diri secara sukarela di 10 puskesmas dan 9 rumah sakit yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Banjarbaru. “Deteksi dini sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut. Kami sangat mendorong masyarakat untuk mengikuti tes HIV,” kata Edi.

Lalu bagaimana dengan kasus pada 2024? Ia mengungkapkan, tahun itu mereka mendeteksi 87 orang positif HIV. Dari jumlah tersebut, 44 orang di antaranya tidak ber-KTP Banjarbaru. “Sedangkan jumlah ODHIV yang ditemukan di Banjarbaru dari dulu sampai sekarang ada sekitar 600 kasus. Dan yang masih hidup sampai sekarang, ada 300-an,” pungkasnya. (*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X