Ketua Demang Adat Suku Dayak Hulu Sungai Tengah (HST), Sakarani, mengimbau masyarakat Dayak agar tidak terprovokasi menyusul beredarnya narasi negatif di media sosial terkait kasus pembunuhan sadis di Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS).
Imbauan ini disampaikan menyusul ditemukannya jasad pria tanpa kepala berinisial J (40) di tengah hutan Desa Muara Ulang, Kecamatan Loksado, pada 31 Mei 2025. Korban diduga tewas akibat bentrok antarkelompok.
Kepala korban baru ditemukan tiga hari kemudian, 3 Juni 2025, di kawasan Pegunungan Meratus, Kabupaten HST. “Biarlah permasalahan ini diserahkan kepada pihak yang berwajib. Mari kita jaga Kamtibmas yang kondusif di Kalimantan Selatan yang kita cintai,” ujar Sakarani, (5/6/2025).
Sakarani menilai narasi provokatif yang menyebar di media sosial telah menyudutkan masyarakat pedalaman Meratus dan memicu ketegangan di wilayah perbatasan HST-HSS.
"Situasi di media sosial sangat berbeda dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Semua pihak yang terlibat telah menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Mari kita beri kepercayaan penuh kepada aparat penegak hukum,” tegasnya.
Ia juga meminta masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak memperkeruh suasana. "Jangan mudah terpancing isu. Waspadai provokasi yang bisa memicu konflik horizontal,” tutupnya. (*)