• Senin, 22 Desember 2025

Pemkot Banjarmasin Berupaya Atasi Krisis Dokter Spesialis, Begini Langkah yang Diambil

Photo Author
- Selasa, 10 Juni 2025 | 15:30 WIB
ilustrasi dokter
ilustrasi dokter

Pemerintah Kota Banjarmasin berupaya mengatasi krisis dokter spesialis. Khususnya untuk lima penyakit serius, yakni kanker, stroke, jantung, urologi, serta kesehatan ibu dan anak. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tabiun Huda menyampaikan, kekurangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan untuk dokter spesialis utamanya di RSUD Sultan Suriansyah.

”Selain RSUD Sultan Suriansyah milik Pemkot Banjarmasin ini, juga untuk puluhan puskesmas,” papar Tabiun Huda seperti dilansir dari Antara. Menghadapi kenyataan ini, lanjut Tabiun, Pemkot Banjarmasin melakukan upaya meningkatkan kualitas SDM untuk menjawab tantangan layanan kesehatan yang kian kompleks. Program ini mendapat dukungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta difasilitasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banjarmasin.

Hal tersebut selaras dengan program beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk tenaga kesehatan. Sebab, kata Tabiun, kekurangan dokter spesialis menjadi persoalan krusial yang ingin segera mendapat perhatian. Menurut dia, pemkot akan memetakan kebutuhan dokter spesialis yang diperlukan dan kemampuan untuk memenuhinya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan (BKD Diklat) Banjarmasin Totok Agus Daryanto menuturkan, kesiapan mendukung dari sisi perencanaan dan pengelolaan SDM untuk mengatasi krisis dokter spesialis ini. Langkah awal dengan penyusunan peta jabatan untuk tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

”Kalau sekarang belum ada, Insya Allah pada 2026 ASN-nya akan kita plot,” ucap Totok Agus Daryanto. Dia menambahkan, BKD Diklat juga siap memfasilitasi tenaga medis yang ingin melanjutkan pendidikan. Biaya bisa ditanggung dari program pemerintah daerah.

”Dalam waktu dekat bisa disiapkan 1–2 dokter spesialis sesuai kebutuhan prioritas daerah, dengan skema pendidikan gratis,” jelas Totok Agus Daryanto. Totok menyatakan, langkah peningkatan kualitas SDM itu, untuk mendukung layanan terhadap penyakit jantung, kanker, stroke, urologi dan masalah kesehatan utama lainnya. Upaya terpadu ini harapannya dapat meningkatkan akses, mutu dan kecepatan layanan kesehatan bagi warga Banjarmasin.

”Tujuannya, untuk menurunkan angka sakit dan kematian akibat penyakit tidak menular yang terus meningkat,” tandas Totok Agus Daryanto. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X