• Minggu, 21 Desember 2025

Orang Tua Khawatir Keamanan dan Dampaknya, Vaksin DBD untuk Anak di Banjarmasin Jadi Pro Kontra

Photo Author
- Minggu, 29 Juni 2025 | 09:29 WIB
ilustrasi nyamuk
ilustrasi nyamuk

Program vaksinasi dengue bagi anak-anak di Banjarmasin memunculkan beragam tanggapan dari orang tua. Rencana ini bertujuan untuk menekan angka kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih tinggi. Namun, selain dukungan, kekhawatiran mengenai keamanan dan dampaknya juga menjadi perhatian.

Misalnya Tari, warga Pekapuran A yang mendukung dengan program vaksinasi itu selagi demi kesehatan. Terlebih, tujuan vaksinasi ini untuk menekan risiko kematian terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hanya saja untuk anak-anak yang baru duduk kelas III SD seperti anaknya, cukup takut dengan jarum suntik.

"Mungkin khawatir ini saja sih, karena terlalu banyak suntikan untuk anak kecil, dan mereka takut jarum. Tapi mendukung saja," katanya, Jumat (27/6).

Hal senada juga diungkapkan Ahmad Riyadi, warga Telaga Biru yang mendukung program vaksin dengue terhadap anak. “Semoga dengan adanya vaksin ini bisa menghindarkan anak terserang virus DBD,” katanya.

Meski demikian, ia mengingatkan agar pada pelaksanaannya nanti, Pemko dapat memperhatikan dampak-dampak yang ditimbulkan pascapemberian vaksin. “Biasanya kalau habis divaksin anak itu jadi demam. Kita harap ada diberikan obat untuk diminum anak usai divaksin,” pintanya.

Berbeda dengan Noorhasanah. Warga dari Jalan Gunung Sari ini lebih skeptis terhadap rencana pemberian vaksin dengue kepada anak-anak. Meski program ini bertujuan baik, ia merasa perlu ada kajian lebih mendalam mengenai efektivitas dan keamanan vaksin tersebut, terutama bagi anak-anak kecil.

“Saya ingin tahu, apakah sudah ada jaminan keamanan dan tidak ada efek samping jangka panjang? Anak-anak itu masih dalam masa pertumbuhan, kita tidak mau ada dampak yang tidak diinginkan di kemudian hari,” ujar Noorhasanah.

Ia juga menyoroti pentingnya edukasi kepada orang tua terkait manfaat, risiko, dan tata cara pemberian vaksin. “Jangan sampai orang tua hanya diberi informasi sepihak. Harus ada diskusi yang jelas, biar kita tidak ragu-ragu,” tambahnya.

Noorhasanah juga berharap Pemerintah Kota Banjarmasin bisa lebih transparan mengenai proses pengadaan vaksin, dan dampaknya agar masyarakat merasa lebih tenang. "Kita ingin semua berjalan dengan baik. Tapi, harus benar-benar dipastikan aman untuk anak-anak kita,” tegasnya.

Diketahui, sebanyak 2.500 anak kelas III dan IV SD menjadi target sasaran Dinas Kesehatan (Dinkes) menerima vaksin dengue pada tahun ini. Rencananya, vaksin dengue diberikan pada Agustus mendatang, atau bertepatan peringatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, dr Tabiun Huda menyampaikan pencanangan program vaksinasi dengue sebagai upaya pencegahan. Mengingat Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin masih tergolong tinggi. Bahkan, tiga warga meninggal dunia sepanjang tahun 2024.

“Vaksinasi ini sudah dilakukan di beberapa negara seperti Argentina dan Brazil. Di Indonesia, termasuk Banjarmasin, saat ini masih dalam proses persiapan,” kata Tabiun. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X