BANJARMASIN – Jelang pemulangan terakhir jemaah haji embarkasi Banjarmasin pada Selasa (8/7), nasib Hasbullah Ihsan bin Ihsani (72) masih tak ada kejelasan.
Jemaah haji asal Banjarbaru yang dilaporkan hilang sejak 15 Juni lalu itu, sampai kini tak kunjung ditemukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama pihak terkait di Arab Saudi. Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin menerangkan pencarian tetap dilanjutkan hingga pemulangan haji berakhir secara nasional pada 12 Juli mendatang.
Ia mengungkap, pencarian tak hanya di sejumlah ruas jalan dan rumah-rumah warga. Hingga ke kamar mayat RS An-Noor Makkah.
“Sejumlah tempat yang sudah ditelusuri antara lain, Jabal Khandamah, Jabal Tsur dan di kawasan Arafah dan Muzdalifah, hingga perbatasan Makkah dan Al-Litha, serta pengecekan CCTV,” beber Tambrin, Senin (7/7).
Pencarian akan terus dilakukan hingga akhir masa operasional haji 2025. Jika masih belum ketemu, maka pencarian akan dilanjutkan oleh pihak KJRI. “Proses pencarian masih ditangani oleh Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) PPIH Arab Saudi,” paparnya.
Seperti diketahui, Hasbullah dilaporkan hilang sejak Minggu 15 Juni 2025, sekitar pukul 03.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Jemaah haji asal Banjarbaru yang masuk dalam Kloter 7 Embarkasi Banjarmasin itu diketahui memiliki riwayat dimensia.
Pencarian Hasbullah dilakukan melalui dua skenario, yakni Plan A dan Plan B, dengan koordinasi bersama Syarikah, KJRI, dan Konsul Haji di Jeddah.
Jemaah haji asal Indonesia yang hilang tak hanya Hasbullah, Kemenag mencatat ada pula jemaah lain dari Kloter 19 Embarkasi Palembang bernama Nurimah berusia 80 tahun, dan Sukardi 67 tahun dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya. (*)
