• Senin, 22 Desember 2025

Dianggarkan Duit Rp356 Miliar untuk Perpanjangan Runway Bandara Syamsudin Noor

Photo Author
- Kamis, 17 Juli 2025 | 12:45 WIB
Bandara Internasional Syamsudin Noor. (Foto: Sutrisno/Radar Banjarmasin)
Bandara Internasional Syamsudin Noor. (Foto: Sutrisno/Radar Banjarmasin)

JAKARTA — Gubernur Kalsel H Muhidin mengikuti Rapat Perpanjangan Runway Bandara Internasional Syamsudin Noor dan Pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru di Ruang Rapat Mulawarman, Gedung Karsa Kemenhub, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Tampak hadir Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Ditjen Hubdara, Bupati Kotabaru, Sekda Kotabaru, Kadishub Provinsi Kalsel, Kadishub Kotabaru, dan para pejabat lainnya. Rapat itu dipimpin Dirjen Perhubungan Udara, Ir Lukman F Laisa membahas pengembangan 2 bandara di Kalsel, yaitu Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru dan Gt Syamsir Alam di Kotabaru.

 

Sehubungan status bandara internasional yang saat ini sudah diperoleh Bandara Syamsudin Noor, Gubernur membahas tentang beberapa penerbangan internasional yang difasilitasi pesawat berbadan lebar dengan kapasitas penumpang banyak, tentu membutuhkan prasarana landasan yang panjangnya mencukupi.

Panjang Runway Bandara Syamsuddin Noor saat ini 2500 m x 45 m. Rencana penambahan runway sesuai dengan Master Plan Bandara (KP 2033 Tahun 2018) adalah 500 m dengan estimasi biaya sekitar Rp356 miliar. "Dalam pertemuan ini, kami membahas permasalahan perpanjangan runway di Kalsel," kata H Muhidin.

Selain soal perpanjangan runway, Gubernur menjelaskan bahwa mereka juga mendiskusikan tentang ketahanan daripada runway tersebut. Hal itu perlu disiapkan lebih matang lagi. Dengan kondisi runway saat ini, Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin hanya mampu melayani pesawat jenis Airbus A330-300, yang membutuhkan standar landasan pacu minimal 2.500 meter.

Dengan penambahan runway sepanjang 500 meter, maka Bandara Syamsuddin Noor akan memiliki landasan pacu sepanjang 3000 meter, yang akan memungkinkan pesawat dengan berukuran besar seperti Boeing 777 dan Airbus A380 dapat mendarat dan lepas landas.

Gubernur juga membicarakan terkait penerbangan sejak bulan November mendatang rute Banjarmasin ke Malaysia, kemudian penerbangan langsung ke Mekkah, Arab Saudi.  "Jadi masyarakat Kalsel tunggu saja nanti dibuka dan diinformasikan oleh Pemerintah Provinsi Kalsel dalam menyosialisasikannya. Persiapkan saja kelengkapan dokumen bagi yang ingin melakukan penerbangan ke Malaysia dan Mekkah bagi yang mau umrah," ungkap H Muhidin.

Adapun, upaya pendanaan perpanjangan runway yang terkendala, disepakati agar lebih dulu melihat prospek perkembangan peningkatan jumlah penumpang. Salah satunya dengan strategi melakukan pengerasan runway (PCN Runway) Pavement Classification Number pada landasan pacu (runway). Sehingga meningkatkan kemampuan landasan pacu untuk menahan beban pesawat. "Saat penerbangan internasional nantinya sudah semakin ramai, tentu semakin banyak maskapai yang beroperasi di Bandara Syamsudin Noor, serta semakin layak untuk dilakukan perpanjangan runway, karena sudah memenuhi prospek dan persyaratan dari Kemenhub untuk menggelontorkan dana pembangunan perpanjangan runway," tambah Kadishub Kalsel, M Fitri Hernadi

Penerbangan perdana AirAsia yang semula pada tanggal 20 Oktober, rencananya akan dimajukan menjadi tanggal 22 September. Hal ini, menurut Fitri Hernadi, dikarenakan pada minggu terakhir Oktober 2025, maskapai Garuda Indonesia akan melakukan penerbangan 2 kali seminggu ke Jeddah (umrah), dengan melakukan Technical Landing di Hyderabad, India, menggunakan pesawat dengan kapasitas 365 penumpang. "Maskapai Lucky Air sedang melakukan persiapan untuk melayani penerbangan dari dan ke Syamsudin Noor menuju China (Guangzhou), perkiraan pada bulan Oktober/November 2025," ungkap Fitri Hernadi.

Dengan telah dilakukannya penerbangan internasional melalui Bandara Syamsudin Noor, maka evaluasi 24 bulan sebagaimana Kepmenhub Nomor 30 Tahun 2025 terhadap status Internasional Bandara Syamsudin Noor tidak perlu dilakukan. Dan status internasional akan tetap bertahan melekat di Bandara Syamsudin Noor.

Diketahui saat ini trafic penumpang di Bandara Syamsudin Noor sekitar 3,5 juta penumpang per tahun, dengan fasilitas terminal yang sudah semakin lengkap, serta kapasitas yang mencukupi untuk melayani hingga 7-9 juta penumpang per tahunnya.

Dalam prosedur penganggaran perpanjangan runway oleh Kemenhub dan PT Angkasa Pura Indonesia, dipersyaratkan jumlah penumpang telah mencapai 5 juta per tahun. Sehingga saat ini yang diperlukan adalah bagaimana rencana aksi agar terjadi peningkatan kunjungan dan lalu lintas orang melalui bandara Syamsudin Noor, baik untuk domestik maupun internasional.

Dijelaskan Fitri, untuk penerbangan internasional, maskapai yang telah melakukan survei pasar dan audiensi dengan Pemprov Kalsel adalah AirAsia. Mereka mempersyaratkan minimum load factor penumpang per pesawat 80%, agar maskapai dapat secara berkelanjutan melayani penerbangan dari dan ke bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X