• Minggu, 21 Desember 2025

34 Kasus Gigitan Anjing Gila Terjadi di Kabupaten Banjar

Photo Author
- Kamis, 17 Juli 2025 | 13:45 WIB
ilustrasi rabies
ilustrasi rabies

 

MARTAPURA – Tidak hanya di Tabalong, di Kabupaten Banjar juga terjadi 34 kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sejak awal Januari hingga pertengahan Juli 2025. Beruntung, seluruh korban mendapat penanganan medis secara intens dan dinyatakan sembuh total.

Pengelola Zoonosis Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Andy mengungkapkan hal ini Rabu (16/7) siang. Ia menjelaskan bahwa sebagian pasien bukan warga Banjar, namun tetap dilayani karena berada di wilayah tersebut. “Misalnya mereka sedang berada di sini atau lebih dekat ke fasilitas kesehatan kita, seperti RSUD Ratu Zalecha, maka tetap kami tangani,” ujarnya.

DIAMANKAN: Proses evakuasi seekor anjing liar di Kecamatan Karang Intan oleh petugas DPKP Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu (DPKP BANJAR)

Andy menjelaskan, mayoritas gigitan berasal dari kucing dan anjing, disusul monyet. Ia mengingatkan masyarakat pentingnya mencuci luka gigitan dengan air dan sabun selama 10–15 menit untuk menekan risiko tertular rabies. “Itu bisa mencegah penularan hingga 80 persen. Setelah itu, segera ke fasilitas kesehatan untuk vaksin rabies,” jelasnya.

 

Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Banjar menggandeng Dinas Pertanian dalam program vaksinasi hewan peliharaan. Layanan vaksinasi rabies gratis juga digelar secara mobile di sejumlah titik seperti Pasar Gambut dan Kertak Hanyar.

Andy menekankan, data 34 kasus tersebut bukan berarti semuanya positif rabies. “Ini adalah data gigitan hewan penular rabies. Jadi lebih kepada upaya kewaspadaan dan pencegahan dini,” tegasnya.

Dinkes Banjar mengingatkan bahwa pentingnya vaksinasi rutin pada hewan peliharaan. “Yang paling sering menggigit itu anjing dan kucing. Monyet juga ada, tapi tidak sebanyak dua itu,” banding Andy. Ia menekankan bahwa vaksinasi hewan peliharaan adalah langkah awal mencegah virus rabies menyebar ke manusia. Dinkes Banjar telah menggandeng Dinas Pertanian untuk program vaksinasi rabies gratis, termasuk lewat layanan keliling yang menyasar area publik seperti Pasar Gambut dan Kertak Hanyar.

“Ini bagian dari upaya kita menjaga warga agar tidak terpapar rabies dari hewan peliharaan mereka sendiri,” tegas Andy. “Rabies itu mematikan kalau tidak ditangani sejak awal. Tapi bisa dicegah dengan edukasi dan vaksinasi,” tuntasnya.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X