• Senin, 22 Desember 2025

Jika Melampaui 5 Juta Penumpang Per Tahun, Bandara Syamsudin Noor Baru Bisa Perpanjang Runway

Photo Author
- Minggu, 20 Juli 2025 | 11:05 WIB
Bandara Internasional Syamsudin Noor. (Foto: Sutrisno/Radar Banjarmasin)
Bandara Internasional Syamsudin Noor. (Foto: Sutrisno/Radar Banjarmasin)

BANJARMASIN – Meski berstatus bandara internasional, runway atau landasan pacu Bandara Syamsudin Noor masih belum mumpuni memfasilitasi pesawat berbadan lebar dengan kapasitas penumpang banyak.

Panjang Runway Bandara Syamsudin Noor saat ini adalah sepanjang 2.500 m x 45 m. Dengan kondisi runway tersebut, Bandara Syamsudin Noor hanya mampu melayani pesawat jenis Airbus A330-300. Untuk memungkinkan pesawat dengan ukuran besar seperti Boeing 777 dan Airbus A380 mendarat atau lepas landas, panjang landasan pacu minimal 3.000 meter.

Dengan panjang runway tersebut, dapat menunjang penerbangan internasional terutama untuk penerbangan langsung haji, umrah, dan rute internasional lainnya tanpa harus transit. Penambahan panjang runway juga memungkinkan untuk membuka potensi rute langsung ke Timur Tengah, Asia Selatan, bahkan Eropa, tanpa transit terlebih dahulu di Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, atau Bandara Juanda Surabaya.

Ini dapat menekan harga tiket, dan waktu tempuh lebih singkat. Sisi lain, dengan adanya akses pesawat berbadan lebar, volume kargo pesawat juga lebih besar. Ini tentu saja akan membuka peluang ekspor produk Kalsel seperti hasil tambang, perikanan, dan pertanian secara langsung. Ini juga akan membuka jalan bagi perusahaan logistik untuk masuk berinvestasi di Kalsel.

Runway lebih panjang juga memberikan ruang toleransi saat pendaratan darurat atau cuaca buruk. Rencana penambahan runway Bandara Syamsudin Noor sendiri sesuai dengan Master Plan Bandara (KP 2033 Tahun 2018) dengan penambahan 500 meter.

Dengan estimasi biayanya mencapai lebih kurang Rp356 miliar. Namun, dalam prosedur penganggaran perpanjangan runway oleh Kemenhub dan PT Angkasa Pura Indonesia, dipersyaratkan jumlah penumpang telah mencapai 5 juta penumpang per tahun.

Sementara traffic penumpang di Bandara Syamsudin Noor baru sekitar 3,5 juta penumpang per tahun. Mengacu prosedur tersebut, Pemprov Kalsel harus bisa menambah paling sedikit 1,5 juta penumpang agar mendapat penganggaran perpanjangan landasan pacu sepanjang 500 meter tersebut.

Dinas Perhubungan Kalsel optimis penambahan penumpang tersebut bisa terlaksana. Seiring akan dibukanya penerbangan internasional yang tentu saja akan membawa dampak penambahan traffic. Demi mendorong penambahan jumlah penumpang, kegiatan promosi akan semakin digencarkan. “Tersisa 1,5 juta penumpang lagi. Kami optimis dengan akan dibukanya penerbangan perdana internasional nanti akan berdampak penambahan jumlah penumpang. Karena tak hanya bertumpu kepada penerbangan domestik lagi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Fitri Hernadi, Jumat (18/7).

Fitri Hernadi memastikan dengan penerbangan internasional semakin banyak, tentu dampaknya akan semakin banyak maskapai yang meramaikan Bandara Syamsudin Noor. “Diharapkan semua sektor di Kalsel turut mendukung ini agar bisa nantinya persyaratan dari Kemenhub untuk menggelontorkan dana pembangunan perpanjangan runway terpenuhi,” tutupnya.

Untuk diketahui, penerbangan perdana rute internasional sudah terjadwal pada 22 September mendatang, tujuan Banjarbaru-Kuala Lumpur dengan maskapai AirAsia. Dijadwalkan pula pada pekan terakhir Oktober, maskapai Garuda Indonesia juga akan melakukan penerbangan selama dua kali sepekan ke Jeddah (umrah) dengan melakukan Technical Landing di Hyderabad, India, menggunakan pesawat dengan kapasitas 365 penumpang.

Penerbangan internasional juga dijadwalkan ke China (Guangzhou) dengan maskapai Lucky Air. Kepastian penerbangan internasional perdana ini setelah keluarnya surat resmi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara perihal Penetapan Pelaksanaan Rute Penerbangan Luar Negeri AirAsia Bhd Rute KUL-BDJ pp periode Summer 2025.

Dalam surat yang ditandatangani Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa tersebut ditetapkan bahwa penerbangan internasional perdana ke Kuala Lumpur dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru dilaksanakan pada 22 dan 25 September. (*)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X